Cerita Yasonna Laoly yang Pernah Menghadapi Calo Saat Urus Paspor
Berita

Cerita Yasonna Laoly yang Pernah Menghadapi Calo Saat Urus Paspor

Praktik calo dan pungutan liar pengurusan paspor sudah ada sejak lama. Menkumham mengklaim saat ini praktik tersebut sudah bisa di atasi.

Hamalatul Qur'ani
Bacaan 2 Menit

 

(Baca Juga: 4 Langkah dalam Mengevaluasi Kebijakan Bebas Visa)

 

Sekadar tahu, perlintasan keluar masuk orang dari wilayah Indonesia sepanjang 2018 bisa dibilang cukup padat. Rinciannya, sebanyak 20.614.717 orang yang keluar wilayah Indonesia dan sebanyak 19.921.016 orang masuk wilayah Indonesia di tahun ini. Sehingga up grading sistem keimigrasian (SIMKIM) juga terus ditingkatkan agar layanan pemberian dokumen keimigrasian dapat terlaksana dengan cepat, tepat dan akurat.

 

Sampai saat ini, kata Yasonna, pihaknya telah menerbitkan sebanyak 3.183.951 paspor, dokumen izin tinggal orang asing sebanyak 395.858 yang terdiri dari 250.407 izin kunjungan, 2.836 izin tinggal terbatas dan 142.615 izin tinggal tetap. Tidak sekadar memberikan izin pada orang asing dan menerbitkan paspor untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI), bahkan penegakan hukum atas berbagai bentuk pelanggaran pun diperkuat.

 

Setidaknya, tercatat sebanyak 141 kasus pro justisia yang terselesaikan, sebanyak 2.845 orang asing dikenakan tindakan administrasi keimigrasian. Bahkan terhadap 5.785 TKI yang diduga akan menjadi TKI non procedural dilakukan penundaan penerbitan paspor.

 

“Ini merupakan upaya Kementerian Hukum dan HAM untuk memberikan kepastian hukum keimigrasian,” tegas Yasonna.

 

Bahkan sebagai bentuk peningkatan pelayanan, Yasonna menyebut ruangan kantor-kantor imigrasi sudah berupaya dibuat senyaman mungkin untuk melayani masyarakat, termasuk pemberian layanan yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

 

Sebut saja Layanan paspor untuk masyarakat disabilitas, layanan paspor festival keimigrasian, layanan atlet Asian Games, layanan Pos Lintas Natas Negara (PLBN) dan layanan pada pertemuan IMF dan World Bank.

 

Meski demikian, Yasonna tak menampik ada kelemahan server imigrasi yang kerapkali ‘down’. Menurutnya, hal itu lantaran pihaknya sedang melakukan proses pergantian dari server lama ke server baru yang diklaim lebih canggih.

 

“Tapi secanggih-canggihnya server atau IT dan peralatan yang kita beli, kalau the man behind the gun-nya tidak punya integritas, bisa runtuh semuannya,” kata Yasonna.

Tags:

Berita Terkait