“Jadi kalau bisa memberikan kontribusi sekecil apapun, maka ini akan jadi manfaat untuk banyak orang. Sederhana saja,” ujar pria yang pernah bersaing dengan Busyro Muqoddas memperebutkan kursi pimpinan KPK yang ditinggalkan Antasari Azhar ini.
Meski Bambang pernah gagal terpilih sebagai pimpinan KPK saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di DPR, ia tak kecil hati. “Dalam hidup ini pasti ada tantangan. Tapi harus dihadapi. Optimis harus dikedepankan”. Meski begitu, ia menyerahkan sepenuhnya kepada publik siapa yang pantas dan tak pantas dalam memimpin KPK ke depan.
Profesi | Jumlah | Persentase |
Advokat | 49 | 23 |
PNS dan Pensiunan PNS | 43 | 20 |
Hakim | - | - |
Jaksa | 3 | 1 |
Dosen | 37 | 17 |
TNI, Polri dan Purnawirawan | 14 | 7 |
Swasta dll | 69 | 32 |
Total | 215 | 100 |
Jenis kelamin | Jumlah | Persentase |
Laki-Laki | 202 | 94 |
Wanita | 13 | 6 |
Total | 215 | 100 |
Sumber: Data Pansel
Di lain pihak, Ketua Pansel Patrialis Akbar menandaskan bahwa Pansel akan menjaring delapan calon pimpinan KPK untuk dikirim ke DPR. Ini akibat putusan Mahkamah Konstitusi yang mengabulkan masa jabatan Busyro Muqoddas di KPK selama empat tahun.
“Menurut hemat saya pribadi, yang dipilih tidak lagi 10 (calon) tapi delapan. Karena putusan MK tertinggi dan kita hormati” kata Patrialis yang juga menjabat Menteri Hukum dan HAM seusai menutup pendaftaran. Persoalan siapa yang akan menjadi ketua KPK, pansel pun menyerahkan sepenuhnya ke dewan. “Itu urusan DPR, bukan urusan pemerintah, yang jelas kita antarkan delapan orang.”