“Kalau menganggap final piala presiden di GBK takkan ada apa2, mungkin anda bisa menyusul kawan anda rangga #TolakPersibMainDiJakarta,” demikian twit Febrianto yang sebenarnya dibuat jauh hari hanya untuk mengantisipasi agar tidak terjadi gesekan dan bahkan korban jiwa jika Persib bermain di GBK.
Sebelumnya, Kepolisian telah menetapkan tersangka baru bernama Doni. Kapolda Metro Jaya, Tito Karnavian mengatakan Doni yang menjabat sebagai Koordinator Wilayah Jakmania diduga menghasut sehingga terjadi kericuhan saat Persib Bandung menghadapi Sriwijaya FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Seperti halnya Febrianto, Doni dijerat dengan UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Doni resmi berstatus tersangka setelah menjalani pemeriksaan di Subdirektorat Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.
Menurut Tito, dasar penetapan Dony menjadi tersangka karena diketahui ada komunikasi antara Dony dan Febrianto melalui pesan singkat terkait rencana penolakan kehadiran pendukung Persib (Bobotoh).
"Kita bukan permasalahan twitter saja namun ada beberapa komunikasi (Febrianto) dengan D (Doni) yang isinya mengetahui dan memahami rencana kekerasan," ujar Tito.