Hal yang Perlu Dipersiapkan Profesional Hukum Bila Hendak Berkarier di Luar Negeri
Utama

Hal yang Perlu Dipersiapkan Profesional Hukum Bila Hendak Berkarier di Luar Negeri

Mulai dari integritas, kepribadian yang sopan dan santun, profesional skills, kemampuan bahasa Inggris, kemampuan logika hukum, dan memperluas networking.

Ferinda K Fachri
Bacaan 4 Menit

“Ini saya belajar banyak dari seluruh orang yang pernah jadi supervisior saya. Termasuk Bang Joseph Tobing, Bang Ery Yunasri, Johanes Sahetapy, termasuk beberapa supervisor saya dari luar negeri. Apa kesamaan dari mereka semua? Kesamaan mereka adalah mereka punya integritas.”

Secara disiplin semuanya mengajarkan betapa pentingnya bersikap profesional dan berani mengatakan tidak pada bentuk non integritas seperti membocorkan rahasia atau menerima kickback. “Satu hal yang kita banggakan sebagai orang Indonesia, di luar negeri itu orang Indonesia terkenal jujur,” kata dia.

Selain integritas, masih terdapat bekal lain yang perlu dipersiapkan bagi kalangan Sarjana Hukum yang hendak bekerja di luar negeri. Kedua, attitude atau kepribadian. Sopan santun dan memahami cara membawa diri harus diperhatikan betul-betul.

Ketiga, professional skills serta kemampuan berbahasa Inggris. Meski, Dhanny menekankan penguasaan bahasa Inggris tidak menjadi tolok ukur kecerdasan seseorang. Keempat, kemampuan logika hukum. Terakhir, kelima, mengembangkan network atau jejaring dengan berbagai orang.

“Bangsa kita bisa bersaing secara global dengan bangsa manapun dan itu sudah terbukti. Kalau menghadapi tantangan, embrace it. Apa yang kita tawarkan ke persaingan global ini adalah integritas, keilmuan kita, dan profesionalisme. Itu harus dipersiapkan dari awal. Satu hal lagi tak kalah penting, selalu minta doa ibu bahwa kita mau berjuang,” pesannya.

Sebelumnya, Joseph Tobing yang kini menjadi Head Legal, Contract & Compliance pada Global Headquarter Borr Drilling di London, Inggris turut membagikan kiat-kiatnya. Setelah lulus, segera bekera di firma hukum yang terafiliasi dengan firma asing. Dengan begitu, 1-3 tahun bekerja di firma hukum membuatnya dapat memiliki bekal yang memadai. 

“Sebagai orang Indonesia biasa, kita tidak bisa distereotipkan. Kita sudah terbiasa perbedaan. Itu modal orang Indonesia banget, kita sendiri itu mini global. Asal mindset kita terbuka, itu memudahkan kita. Mengenai skill yang harus dibangun ada social skill, harus berani menantang pada situasi tertentu dalam rangka pengembangan karier, serta membangun network baru,” lanjutnya.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait