“Jarang dari in house pindah ke law firm, paling hanya ke antarperusahaan, kecuali dalam kondisi tertentu yang pernah saya tangani,” ungkap Mareno.
Baca Serial Tulisan: Peringkat Corporate Law Firm Indonesia
Ketika ditanya apa kriteria yang paling dicari oleh firma hukum untuk bergabung dalam tim, Mareno menjelaskan bahwa mindset bisnis menjadi hal utama.
Klien corporate law firm menurutnya, bukan sekadar butuh dijelaskan regulasinya. Namun juga menemukan jalan keluar agar bisnis tetap dapat berjalan menghasilkan keuntungan besar bagi perusahaan, tanpa tersangkut masalah hukum. “Itu sebabnya commercial mindset diperlukan,” ujarnya.
Semua Bergantung Pada Strategi Bisnis
Iril Hiswara, founding partner dari firma hukum Hiswara Bunjamin & Tandjung, mengatakan kepada hukumonline bahwa besaran gaji yang diberikan kepada lawyer sangat subjektif besarannya.
“Tergantung law firm nya lah, tergantung strategi bisnisnya, besaran bisnisnya,” ujar Iril.
Menurut Iril, prinsip bisnis yang akan menjadi patokan. Semua berkutat pada hitungan pemasukan, pengeluaran, keuntungan yang ingin diperoleh, dan pangsa pasar yang dimiliki. Tak ada hitungan yang bisa dipukul rata.