Ismak Dkk Bertekad Memperkuat Kemandirian AAI
Terbaru

Ismak Dkk Bertekad Memperkuat Kemandirian AAI

AAI diharapkan bisa menjadi pionir dalam menata politik hukum organisasi advokat terutama satu standar kode etik dan pendidikan advokat. Sebagian advokat muda anggota AAI telah membentuk organisasi bernama Advokat Milenial untuk Ismak AAI (Amunisi) yang mendukung kepemimpinan Muhammad Ismak dkk periode 2021-2026.

Ady Thea DA
Bacaan 3 Menit
Foto: Hol
Foto: Hol

Asosiasi Advokat Indonesia (AAI) akan menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) VI di Bandung, Jawa Barat, pada 25-27 Juni 2021 mendatang. Ada beberapa kandidat yang akan maju memperebutkan kursi Kepemimpinan AAI periode 2021-2026, salah satunya, paket kandidat Muhammad Ismak yang mencalonkan lagi sebagai Ketua Umum, Ranto Parulian Simanjuntak (calon Wakil Ketua Umum), dan Wenda (calon Sekretaris Jenderal).

Ismak mengatakan visi dan misi yang diusung pada intinya tetap melanjutkan program kerja yang saat ini berjalan. Ismak mengatakan sejak dirinya terpilih sebagai Ketua Umum AAI periode 2015-2020 dalam Munas AAI V di Makassar tahun 2015 silam dirinya mengusung isu kemandirian AAI. Salah satu bentuk kemandirian AAI yakni menyelenggarakan pendidikan untuk profesi advokat.

Menurutnya, tidak mudah untuk melaksanakan program kerja tersebut karena menghadapi tantangan baik dari dalam dan luar organisasi AAI. Alhasil, selama masa kepemimpinannya Ismak berhasil mendorong AAI melahirkan advokat baru melalui pendidikan yang digelar secara mandiri itu.

“Hasil kemandirian itu antara lain sudah ada ‘anak’ (advokat) yang dilahirkan dari ‘rahim’ AAI sendiri,” kata Ismak dalam diskusi secara daring bertema “’Jalan Pedang’ Ismak untuk Kemajuan dan Kemandirian AAI”, Kamis (6/5/2021). (Baca Juga: Mengintip Visi Misi Palmer Situmorang Dkk untuk Kepengurusan AAI 2021-2026)

Ismak sempat menggagas pendidikan S-2 untuk advokat melalui kerja sama dengan FH UGM. Tapi dia merasa itu terlalu ideal karena pandangan yang berkembang saat ini menjadi advokat relatif mudah. Ismak mengatakan organisasinya berupaya untuk membuat kurikulum pendidikan advokat yang mirip seperti pendidikan yang dijalankan aparat penegak hukum lain.

“AAI harus berpikir ideal untuk menghasilkan advokat yang baik dan berkualitas,” ujarnya.

Alasan Ismak menggandeng Ranto Parulian dan Wenda untuk maju dalam Munas AAI VI karena untuk masa depan AAI sendiri. Dia yakin masa depan AAI ada di tangan advokat muda. Biasanya dari kalangan anak muda kerap lahir ide baru dan beragam inovasi. Dia juga menekankan sedikitnya 2 peran penting organisasi advokat yakni membela kepentingan dan meningkatkan kualitas anggota.

“Tujuan lainnya yang tak kalah penting bagi organisasi advokat adalah mencapai tujuan mulia organisasi advokat yakni satu standar kode etik dan pendidikan advokat,” kata dia.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait