Janji Ketiga Capres Buat Solusi Pendidikan Indonesia
Terbaru

Janji Ketiga Capres Buat Solusi Pendidikan Indonesia

Persoalan gaji dan status kepegawaian Guru jadi sorotan. Intinya soal kesejahteraan profesi pendidik.

CR 29
Bacaan 2 Menit
Capres nomor urut 01 Anies Baswedan, 02 Prabowo Subianto, 03 Ganjar Pranowo mengikuti debat Capres 2024 kelima di Jakarta Convention Center, Minggu (4/2/2024) malam. Foto: Istimewa
Capres nomor urut 01 Anies Baswedan, 02 Prabowo Subianto, 03 Ganjar Pranowo mengikuti debat Capres 2024 kelima di Jakarta Convention Center, Minggu (4/2/2024) malam. Foto: Istimewa

Calon Presiden (Capres) nomor urut 03, Ganjar Pranowo mengangkat persoalan gaji kecil guru-guru di tingkat provinsi ke bawah. Sementara itu, Capres nomor urut 01, Anies Baswedan juga menjelaskan persoalan kesejahteraan pendidik di Indonesia. Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyorot soal sistem pendidikan Indonesia. Ketiganya terang-terangan saling menyetujui pendapat satu sama lain sebagai saling melengkapi alih-alih melempar kritik atas gagasan dalam debat putaran kelima Calon Presiden (Capres) 2024, Minggu (4/2/2024) malam.

Ganjar merujuk pengalamannya ketika menjadi Gubernur Jawa Tengah untuk menjawab pertanyaan dalam debat. Ia mengakui berkomitmen meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik khususnya Guru. "Saya mau cerita pengalaman saat guru SMK/SMA diberikan kepada provinsi, maka saya tanya pertama adalah berapa gajimu? Rp300ribu Pak. Sungguh tidak adil Pemerintah ini," ungkap Ganjar dalam sesi debat.

Ganjar mengaku dirinya saat itu langsung menaikkan gaji sesuai Upah Minimum Provinsi (UMP) Jawa Tengah. Selain itu, Ganjar juga bercerita soal aplikasi BOLPEN (Bimbingan Teknis Online dan Pendampingan-red.) milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk memberi bimbingan teknis daring kepada para guru dalam mengajar. Tenaga pengajar mendapatkan bantuan pendampingan memanfaatkan teknologi untuk memberikan pengajaran bermutu.

Ganjar memaparkan, "Guru dibebaskan dari proses administrasi yang membebaninya. Maka ketika praktik ini bisa dilakukan, guru akan bisa bekerja dengan baik dan semestinya dan tidak lagi diberatkan persoalan administrasi".

Baca juga:

Capres nomor urut 01, Anies Baswedan juga menjelaskan persoalan kesejahteraan pendidik di Indonesia. Bedanya, ia berjanji akan melakukan pengangkatan ratusan ribu guru honorer. Komitmen ini bukan tanpa alasan. Bagi Anies tenaga pendidik adalah kunci penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. " Kita ingin pendidik bisa mendidik anak-anak kita, maka kita harus bertanggung jawab dengan penuh atas kesejahteraan pendidik," kata Anies.

Tak hanya menawarkan program untuk mengangkat ratusan ribu guru honorer, Anies juga menjanjikan pemberian beasiswa kepada anak guru atau anak dosen. "Jadi jangan sampai mereka mendidik ratusan ribu anak tapi anaknya tidak bisa menyelesaikan pendidikan sampai tuntas," ujar Anies menambahkan.

Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto tercatat banyak menyetujui gagasan yang disampaikan oleh Anies Baswedan terkait isu pendidikan. Ia mengakui latar belakang Anies yang pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan era Presiden Joko Widodo. "Saya menilai jawaban-jawaban Pak Anies baik, bagus, relevan, saya banyak setuju dengan jawaban tersebut. Maklum beliau mantan Menteri Pendidikan begitu," kata Prabowo.

Prabowo mengelaborasi pendapatnya bahwa sistem pendidikan Indonesia juga perlu diaudit. Tujuannya agar dana-dana pendidikan bisa tepat sasaran. "Namun kita juga perlu mengkaji kembali apa sekarang sistem pendidikan sudah baik atau tidak, sebab banyak sekali kebocoran-kebocoran dalam alokasi dana yang diturunkan," katanya. Ia menilai harus ada koreksi audit atas masalah sistemis yang kurang baik. Prabowo menambahkan, "Kita harus berani memperbaiki sistem yang kurang baik".

Tema besar debat kelima kali ini adalah kesejahteraan sosial, pembangunan Sumber Daya Manusia, dan inklusi. Subtema meliputi pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, termasuk teknologi informasi serta kesejahteraan sosial.

Tags:

Berita Terkait