Kisah di Balik Tragedi WTC : Menggugat Perlakuan Diskriminatif
Fokus

Kisah di Balik Tragedi WTC : Menggugat Perlakuan Diskriminatif

Amnesti Internasional baru saja mempublikasikan sebuah laporan bertajuk Rights Denied : The UK's Response to 11 September 2001. Laporan itu menunjukkan bahwa kekerasan dan pelanggaran HAM, terutama terhadap kelompok minoritas di Inggris, sering terjadi pasca Tragedi WTC. Perlakuan serupa juga terjadi di Amerika Serikat.

MYs/APr
Bacaan 2 Menit

Gugatan ke pengadilan

Lain di Inggris lain pula di AS. Di negara Paman Sam itu, bias tragedi WTC lebih terasa. Segala sesuatu yang berbau Arab dan Muslim sering mendapat perlakuan diskriminatif. Bahkan, tidak jarang melanggar hak-hak sipil warga.

Tidak hanya itu. Pemerintah AS melakukan pemeriksaan yang sangat ketat di bandara, khususnya terhadap mereka yang dicurigai bagian dari jaringan teroris. Pengurusan visa ke AS, terutama dari negara yang mayoritasnya  beragama Islam, pun semakin dipersulit.

Namun, tidak semua warga menerima perlakuan diskriminatif tersebut begitu saja. Samar Kaukab, 22 tahun, misalnya. Warga negara AS keturunan Pakistan ini terpaksa menggugat sejumlah pihak ke Pengadilan Distrik Illinois lantaran mendapat perlakuan tidak senonoh di bandara pasca tragedi WTC.

Wanita berjilbab itu menyeret David Harris selaku pribadi dan Sekretaris Negara Bagian Illinois, Garda Nasional Illinois, dan Argenbright Security Inc. Para terdakwa dianggap telah melakukan pelecehan dan perlakuan tidak senonoh terhadap Samar.

Harris ikut diseret sebagai tergugat pertama karena dialah yang sehari-hari bertanggung jawab atas Garda Nasional Illinois, termasuk menjamin pelatihan yang memadai bagi petugas Garda Nasional. Sementara, Argenbright Security Inc adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang penyediaan tenaga keamanan (security company). Petugas keamanan lembaga inilah yang melakukan penggeledahan saat Samar Kaukab diinterogasi. 

Apa ihwal yang menyeret pada tergugat ke pengadilan? Ceritanya begini. Hampir sebulan setelah tragedi WTC, Samar Kaukab menghadiri sebuah seminar yang diselenggarakan Volunteers in Service to America (VISTA) di Chicago.

Usai seminar, persisnya 7 November 2001, mahasiswa Ohio State University itu langsung pulang ke tempat tinggalnya di Columbus. Namun, nasib sial menimpanya saat transit di terminal 1 bandara internasional O'Hare. Dari sekian banyak peserta seminar yang transit saat itu, hanya Samar Kaukab yang diperlakukan lain.

Tags: