Lewat Sayembara, Fakultas Hukum UI Punya Hymne dan Mars
Berita

Lewat Sayembara, Fakultas Hukum UI Punya Hymne dan Mars

Dinilai oleh musisi, Guru Besar Hukum Kekayaan Intelektual, dan alumnus. Musisi Dwiki Darmawan siapkan orkestranya.

Norman Edwin Elnizar
Bacaan 2 Menit
Para pemenang sayembara mars dan hymneFH UI berfoto bersama juri dan Dekan FHUI Topo Santoso. Foto: NEE
Para pemenang sayembara mars dan hymneFH UI berfoto bersama juri dan Dekan FHUI Topo Santoso. Foto: NEE

Sembilan puluh tiga tahun berdiri sebagai kampus hukum tertua di tanah air, Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) akhirnya punya dan meluncurkan mars dan hymne resmi. Inilah hymne dan mars yang dihasilkan dari sayembara terbuka.

Berawal dari ide untuk membuat simbol identitas kebersamaan yang lebih orisinal bagi Fakultas, Dekan Fakultas Hukum UI, Topo Santoso, menggulirkan gagasan sayembara terbuka. “Mediumnya dengan seni. Dengan sayembara pasti hasilnya lebih bagus,” ujarnya usai acara peluncuran mars dan hymne Kamis (23/11) sore di Auditorium FHUI Depok.

Penilaian hasil sayembara dilakukan secara ketat. Penjurian melibatkan Guru Besar HKI yang hobi music, alumni, dan musisi profesional. Ketua Dewan Juri, Agus Sardjono, adalah Guru Besar Hukum Kekayaan Intelektual Universitas Indonesia. Prof. Agus didampingi musisi Dwiki Darmawan, Aning Katamsi, Andy Ayunir, dan dosen sekaligus pemandu paduan suara UI, A.G. Sudibyo.

Prof. Agus Sardjono mengatakan mars dan hymne merupakan pembangkit semangat jati diri Fakultas Hukum lewat musik. “Ditampilkan dengan lagu sehingga tidak terlalu kaku, tanpa kehilangan semangat jati diri, begitu orang dengar langsung tahu itu FH UI,” katanya kepada hukumonline.

(Baca juga: UI Peringatkan Penyalahgunaan Logo dan Nama).

Menariknya, pemenang sayembara terbuka cipta mars dan hymne ini adalah mahasiswa FH UI. Karya hymne yang dipilih adalah ciptaan Peter Dameian Simarmata, mahasiswa FHUI angkatan 2014 yang tengah menyusun skripsi. Pria muda yang biasa disapa Peter ini bahkan mengaku karya hymne ia buat di sela-sela fokus menyusun skripsi. “Nyuri-nyuri waktu sambil ngerjain skripsi. Untuk menyalurkan bakat. Dengan harapan bisa diingat inilah bentuk pengabdian saya ke FHUI,” katanya kepada hukumonline.

Adapun mars terpilih dibuat oleh tim berisi tiga orang yang juga para mahasiswa FHUI. Hillary Simamora dan Syera Hutabarat dari angkatan 2013 serta Dita Anggraini angkatan 2014 bersama-sama menyusun karya yang diakui mereka dibuat sepenuhnya bukan untuk meraih hadiah. “Goal kita satu-satunya hanya untuk menciptakan sejarah, bukan karena iming-iming uang, tapi karena iming-iming ini selamanya, forever,” kata Hillary.

Dengan dua minggu proses kreatif saat liburan kuliah semester lalu, ketiga anggota tim ini dengan santai menyusun karya mereka. “Kita nggak mau ambil pusing, kalau mentok ya udah nggak dipaksain, tapi begitu ada inspirasi langsung tulis,” timpal Syera saat diwawancarai.

Tags:

Berita Terkait