Mau Nilai A di Ujian? Coba 3 Tips dari Dekan FH UNAIR
Terbaru

Mau Nilai A di Ujian? Coba 3 Tips dari Dekan FH UNAIR

Dengar, lihat, dan tulis sesuai kebutuhan. Butuh persiapan dan latihan.

Oleh:
Normand Edwin Elnizar
Bacaan 3 Menit
Ilustrasi
Ilustrasi

Dekan Fakultas Hukum Universitas Airlangga (FH UNAIR), Iman Prihandono mengatakan banyak mahasiswa hukum salah kaprah dalam menjawab soal ujian. Iman menyebut mahasiswa hukum memang kerap mampu banyak berkata-kata saat menjawab soal ujian. Masalahnya, berlembar-lembar halaman hasil tulisan tangan di ruang ujian itu tak menjawab sama sekali soal yang diberikan.

“Biasanya mentang-mentang open book, banyak informasi yang disalin begitu saja oleh mahasiswa, ya salah juga,” kata Sekretaris Badan Kerjasama Fakultas Hukum (BKS-FH) Perguruan Tinggi Negeri se-Indonesia ini kepada Hukumonline, Jum’at (2/9/2022).

Hukumonline meminta Iman berbagi tips praktis agar mahasiswa sukses menjawab ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Penting dicatat, Iman berpengalaman sebagai praktisi selain juga akademisi. Ia pernah berpraktik advokat dengan spesialisasi hukum perusahaan, keuangan, dan hukum pasar modal. Ia juga pernah berkontribusi dalam program bantuan hukum untuk buruh migran Indonesia.

Baca Juga:

Studi hukum pun sudah ditempuhnya di kampus hukum dalam negeri hingga ke luar negeri. Iman lulus sarjana dari FH Unair sebelum menggondol dua gelar master dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan University of Sydney School of Laws. Gelar doktor hukum diraihnya dari Macquarie University, Australia. Bidang kepakaran Iman terutama dalam hukum internasional, bisnis dan HAM, hukum HAM internasional, dan hukum laut. Ini dia tiga tips yang dibagikan Iman.

1. Perhatikan highlight dosen di kelas

“Tidak mungkin semua materi perkuliahan ditanyakan dalam ujian yang singkat. Biasanya saat dosen mulai mengulang-ulang isu tertentu di kelas, berarti itu yang dianggap penting untuk nanti diujikan,” kata Iman menjelaskan. Ia memastikan semua dosen punya materi kunci sebagai tolok ukur pemahaman atas kelas yang diajar.

“Pengulangan sebagai tanda bahwa menurut dosen isu itu yang menjadi kompetensi kunci untuk dimiliki dalam mata kuliah. Tidak memahami kompetensi itu maka belum layak lulus di ujian,” ujar Iman. Ia juga mengingatkan mahasiswa untuk memanfaatkan dokumen Rencana Pembelajaran Semester yang biasa disingkat RPS. Istilah lain yang biasa digunakan di kampus adalah Satuan Acara Perkuliahan atau Satuan Acara Pengajaran yang disingkat SAP. “Materi yang diajarkan jelang ujian tengah semester sampai ujian akhir semester sudah bisa ditebak dari RPS. Penting melihat lagi RPS,” kata Iman mengingatkan.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait