Melihat Strategi Tiga Pasangan Capres-Cawapres dalam Pemberantasan Korupsi
Melek Pemilu 2024

Melihat Strategi Tiga Pasangan Capres-Cawapres dalam Pemberantasan Korupsi

Ada yang memiliki konsep 5.0, program 4P, hingga pencegahan korupsi melalui gerakan struktural dan kultural.

Mochamad Januar Rizki
Bacaan 3 Menit

Dia menyampaikan pihaknya memiliki program 4P dalam pencegahan korupsi yang terdiri dari platform, pasangan, program dan portfolio. Dia menyampaikan pentingnya melakukan seleksi ketat dalam pemilihan pimpinan tinggi lembaga negara. Sudirman menilai, saat awal pemerintahan Jokowi di periode pertama, terdapat seleksi ketat bagi menteri dan pejabat tinggi lainnya.   

“Kami betul-betul akan mendorong kabinet yang bisa respons keadaan sekarang. Kalau kabinet mau selamat maka Presidennya harus dikelilingi oleh orang-orang atau menteri yang baik,” papar Sudirman.

Sementara itu, Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak menyampaikan pencegahan korupsi memerlukan gerakan struktural dan kultural. Secara struktural dilakukan melalui pembuatan regulasi-regulasi yang mencegah terjadinya korupsi. Sementara secara kultural, Dahnil menekankan pemberantasan korupsi harus dilakukan secara kolektif yang melibatkan seluruh elemen.

Dia merespons soal putusan MK yang dianggap menguntungkan Gibran Rakabuming sebagai cawapres. Menurutnya, putusan MK tersebut diterjemahkan bukan nepotisme.

“Saya enggak tahu ini diterjemahkan sebagai nepotisme oleh  berbagai pihak. Tapi ini proses konstitusi yang kami hormati dan hasil akhirnya berbuah Mas Gibran bisa jadi cawapres memang ini keinginan Pak Prabowo dan koalisi. Kami inginkan ada kekuatan muda di Pak Prabowo,” ungkap Dahnil.

Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah itu menilai, dinasti politik merupakan suatu kewajaran karena merupakan kelebihan yang dimiliki oleh seseorang karena memiliki tujuan pengabdian kepada bangsa. Dia menyinggung ketiga pasangan capres-cawapres Pemilu 2024 merupakan orang-orang yang berasal dari keluarga politisi.

“Dinasti politik adalah hal mahfum dalam tone positif atau disebut sebagai klan politik. Di PDI ada klan Bung Karno, Pak Anies ada klan politik AR Baswedan, Pak Prabowo ada Pak Margono dan Pak Soemitro. Ini keberuntungan, given yang diberikan Allah kepada mereka,” pungkasnya.

 

Tags:

Berita Terkait