Mengenang Sang Reformis Hukum Indonesia, Gregory Churchill
Utama

Mengenang Sang Reformis Hukum Indonesia, Gregory Churchill

Karakter Greg yang rendah hati menyebabkan ia tak banyak dikenal dan tak banyak tampil dalam berbagai forum dan publikasi tentang reformasi hukum. Namun, Greg adalah salah seorang tokoh penting di balik reformasi hukum dan peradilan di Indonesia.

Mochamad Januar Rizki
Bacaan 3 Menit
Hukumonline bekerja sama dengan The Asia Foundation, LeIP, PSHK, STHI Jentera, dan Asslesi, mengadakan Talkshow membicarakan gagasan-gagasannya bagi dunia hukum Indonesia pada Kamis (9/6). Foto: RES
Hukumonline bekerja sama dengan The Asia Foundation, LeIP, PSHK, STHI Jentera, dan Asslesi, mengadakan Talkshow membicarakan gagasan-gagasannya bagi dunia hukum Indonesia pada Kamis (9/6). Foto: RES

Para profesi hukum Indonesia tentu tidak asing lagi dengan nama Gregory John Churchill. Siapa sangka pria kelahiran asal Amerika Serikat tersebut berkontribusi besar terhadap perbaikan sistem hukum tanah air. Pada 19 Februari lalu, sosok rendah hati tersebut meninggal dunia di Jakarta dan menyelimuti duka dunia hukum Indonesia.

Untuk mengenang jasa Greg, akrab dia disapa, Hukumonline bekerja sama dengan The Asia Foundation, LeIP, PSHK, STHI Jentera, dan Asslesi, mengadakan Talkshow membicarakan gagasan-gagasannya bagi dunia hukum Indonesia pada Kamis (9/6). Sebab, kontribusi Greg menyentuh seluruh wilayah hukum seperti pengembangan praktik hukum ekonomi, reformasi peradilan serta pendidikan dan bahasa hukum.

Turut hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut Harun Reksodiputro, Sebastiaan Pompe, Binziad Kadafi, Rival Ahmad, Prof Sulistyowati Irianto dan Prof David Cohen. Selain itu, pihak yang memberikan testimoni mengenai sosok Greg yaitu, Nono Anwar Makarim, Widyawan, Fritz Edward Siregar, Subandi Marta (Tata Nusa), Sidney Jones, Todung Mulya Lubis, Sandra Hamid dan Herry Kurniawan.

Baca:

Gregory John Churchill atau kerap disapa Greg, lahir pada 22 Mei 1947, adalah salah seorang tokoh penting di balik reformasi hukum dan peradilan di Indonesia. Warisan pemikiran Greg dapat ditemukan di banyak tempat. Greg terlibat dalam berbagai inisiatif Reformasi Hukum di 1998, misalnya dalam bidang hukum kepailitan, pembentukan Pengadilan Niaga dan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, penyusunan Cetak Biru Reformasi Peraadilan, serta berbagai program reformasi hukum lainnya. Bahkan hingga menjelang tutup usia, Greg masih menjadi pemerhati aktif berbagai pembaruan hukum dan peradilan.

Greg juga memiliki ketertarikan yang besar di bidang dokumentasi hukum, penelitian dan pendidikan hukum. Greg terlibat dalam pendirian Pusat Dokumentasi Hukum (PDH) Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan pengembangan Jaringan Informasi dan Dokumentasi Hukum milik BPHN. Greg memiliki berbagai koleksi publikasi hukum dan arsip-arsip terkait hukum dan reformasi hukum yang merupakan bahan koleksi menarik bagi para peneliti hukum.

Karakter Greg yang rendah hati menyebabkan ia tak banyak dikenal dan tak banyak tampil dalam berbagai forum dan publikasi tentang reformasi hukum. Berpulangnya Greg Churchill pada 19 Februari 2022 mengingatkan para pembaru hukum tentang pentingnya menelusuri jejak langkah dan pemikiran Greg dalam reformasi sebagai bagian dari upaya mengabadikan sejarah hukum dan reformasi peradilan Indonesia.

Tags:

Berita Terkait