Najmu Laila: Pembelajaran Seumur Hidup, Keniscayaan bagi Seorang Lawyer
Hukumonline NeXGen Lawyers 2024

Najmu Laila: Pembelajaran Seumur Hidup, Keniscayaan bagi Seorang Lawyer

Telah berprestasi sejak di bangku kuliah, Najmu mendirikan firma hukum setelah menimba ilmu di luar negeri dan kaya akan pengalaman berpraktik sebagai lawyer yang telah dipercaya menangani berbagai proyek strategis nasional yang melibatkan pihak di dalam negeri maupun mancanegara.

Tim Hukumonline
Bacaan 3 Menit
Senior Partner Alaka Strategic Legal Consulting, Najmu Laila. Foto: Istimewa
Senior Partner Alaka Strategic Legal Consulting, Najmu Laila. Foto: Istimewa

Namanya Najmu Laila. Sosok pengacara perempuan, salah satu partner dan pendiri firma hukum Alaka Strategic Legal Consulting. Dia telah berpengalaman lebih dari 12 tahun sebagai lawyer dan konsultan hukum.

Nama Najmu Laila di kalangan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) sudah tak asing. Perempuan yang masuk FHUI pada 2008 telah mencatat berbagai prestasi. Di antaranya Mahasiswa Berprestasi Utama FHUI pada 2011, dan juara ketiga pemilihan Mahasiswa Berprestasi Tingkat Universitas Indonesia pada tahun yang sama.

Sejak awal masuk fakultas hukum, Najmu banyak terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler dan di komunitas. Dia banyak melibatkan diri dalam isu-isu yang berkaitan dengan tata kelola perusahaan, etika bisnis, dan perkembangan teknologi.

Di tengah kesibukannya di luar kampus, dia masih bisa menyisihkan waktunya untuk terus belajar. Makanya, Najmu dapat menyelesaikan pendidikan sarjana di FHUI hanya 3,5 tahun dan lulus dengan predikat cum laude

Kemudian dia melanjutkan pendidikannya ke luar negeri, tepatnya di Northwestern University dan New York University, Amerika Serikat. Najmu memperoleh beasiswa Arryman Fellowship, sebuah penyedia beasiswa dengan tujuan utama menciptakan ilmuwan Indonesia yang berkelas dunia terutama di bidang ilmu sosial, hukum, bisnis, jurnalistik dan komunikasi.

Setelah mendapatkan gelar Master of Laws, ia menerima International Finance and Development Fellowship yang bergengsi. Ini membuka peluangnya menghabiskan semester musim gugur tahun 2016 dengan bekerja di Bank Dunia (World Bank) sebagai Legal Vice Presidency.

Najmu pernah bercerita, perjalanan yang dia lalui untuk mencapai kondisi seperti sekarang tidaklah mudah. Dia mengaku pernah menemui sejumlah kendala seperti gagal ujian masuk perguruan tinggi negeri atau ditolak berulang kali oleh penyelenggara beasiswa pendidikan. Namun, dia selalu percaya tidak ada sesuatu yang terjadi sia-sia, makanya dia terus belajar dan berusaha.

Tags:

Berita Terkait