Ongkos Ibadah Haji Tahun 2015 Turun
Berita

Ongkos Ibadah Haji Tahun 2015 Turun

Pemerintah tetap akan membatasi jumlah jamaah karena kuota terbatas.

FAT
Bacaan 2 Menit
Raker Komisi VIII DPR dengan Kementerian Agama, Rabu (22/4). Foto: haji.kemenag.go.id
Raker Komisi VIII DPR dengan Kementerian Agama, Rabu (22/4). Foto: haji.kemenag.go.id
Komisi VIII DPR menyetujui untuk menurunkan besaran biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) tahun 2015 atau 1436 H. Ketua Komisi VIII DPR, Saleh P Daulay mengatakan, BPIH untuk tahun 2015 disetujui sebesar AS$2.717 atau sebesar Rp33.962.500 juta.

“Hal ini berarti BPIH tahun 2015 atau 1436 H turun sebesar AS$502 dari tahun sebelumnya,” kata politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini di Komplek Parlemen di Jakarta, Rabu (22/4).

Namun, lanjut Saleh, dalam rupiah, BPIH tahun 2015 naik sebesar Rp163 ribu jika dibandingkan tahun 2014. Hal ini dikarenakan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Sebagaimana diketahui, pada tahun 2014 lalu ongkos ibadah haji ditetapkan sebesar AS$3.219 atau sebesar Rp33.799.500.

Ia mengatakan, kesepakatan ini merupakan hasil rapat panitia kerja (Panja) antara Komisi VIII DPR dengan Kementerian Agama. Pembahasan Panja BPIH ini dilakukan mulai tanggal 29 Januari 2015 hingga 22 April 2015. Alhasil, Panja BPIH sepakat untuk menurunkan ongkos ibadah haji tahun 2015.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Ledia Hanifa Amalia, mengatakan turunnya ongkos ibadah haji tersebut dikarenakan biaya penerbangan yang lebih murah. “Kita tertolong dengan biaya avtur untuk penerbangan yang cukup rendah yang kemudian itu bisa jadi bagian kompensasi nilai kenaikan dan penurunannya," katanya.

Ongkos haji tersebut, lanjut Leida, mencakup tiket penerbangan, pemondokan di Makkah dan uang saku. “Uang saku ini yang biasanya nanti diembarkasi menjelang keberangkatan akan dikembalikan kepada jamaah sebesar SR1500,” tutur politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Anggota Komisi VIII DPR, Abdul Fikri Faqih mengatakan, komponen yang paling berpengaruh dalam turunnya BPIH adalah penerbangan, yakni sekitar turun AS$20. Selain itu, harga pemondokan juga mengalami penurunan dari tawaran di Makkah sebelumnya SR7.000 menjadi SR4.500. Sedangkan di Madinah dari SR822 menjadi SR675.

“Ini terlepas permainan di luar segala macam tapi yang terpenting adalah concern kita bagaimana menurunkannya. Memang panja ini mungkin belum begitu berani sampai ke catering, karena takut mengurangi kualitas, sehingga catering masih seperti semula,” kata Fikri.

Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin menyambut baik turunnya ongkos ibadah haji ini. Ia berjanji, penurunan ini tidak akan mempengaruhi kualitas pelayanan ibadah haji. “Ini turun signifikan dan tidak akan berdampak pada penurunan kualitas pelayanan haji,” katanya.

Salah satu yang akan diusahakan pemerintah adalah fasilitas pendingin yang ada di tenda jamaah. Menurut Lukman, dari hasil pembicaraan pemerintah Indonesia dengan pemerintah Saudi Arabia disepakati bahwa Saudi Arabia akan membantu mengenai pengadaan fasilitasn tersebut. Hal ini penting lantaran suhu di Saudi Arabia sudah naik hingga di atas 40 derajat celcius.

Sedangkan berkaitan dengan penurunan harga penerbangan yang cukup signifikan tersebut, lanjut Lukman, sudah melalui penghitungan matang dalam panja. Bahkan, panja juga sudah memasukkan kemungkinan fluktuasi harga minyak dunia. “Semua sudah dikaji, harga yang ditetapkan rasionable,” katanya.

Ia tak menampik bahwa akan ada jamaah yang menunaikan ibadah haji untuk kedua kali atau lebih. Terkait hal ini, pemerintah berencana akan membatasinya lantaran kuota jamaah yang terbatas. “Prinsipnya dasar keadilan. Pemerintah ambil kebijakan hanya anggota haji yang mendaftar, sudah antri lama dan belum pernah berhaji,” pungkasnya.
Tags:

Berita Terkait