Para Perempuan Pengadil yang Dituntut Adil Jadi Ibu dan Istri
Feature

Para Perempuan Pengadil yang Dituntut Adil Jadi Ibu dan Istri

Cerita para hakim perempuan di PN Rangkasbitung. Ada yang maju bersidang sampai sehari sebelum melahirkan, ada yang mengasuh anak di balik meja hakim saat bersidang. Ada juga yang ludes hartanya jadi korban kejahatan maling di lokasi dinas.

Normand Edwin Elnizar
Bacaan 7 Menit
Ketua PN Rangkasbitung Iriaty Khairul Ummah (tengah) didampingi dua hakim lain yaitu Rani Suryani Pustikasari (kiri) dan Dwi Novita Purbasari (kanan). Foto: RES
Ketua PN Rangkasbitung Iriaty Khairul Ummah (tengah) didampingi dua hakim lain yaitu Rani Suryani Pustikasari (kiri) dan Dwi Novita Purbasari (kanan). Foto: RES

Hukumonline disambut di lobi gedung Pengadilan Negeri (PN) Rangkasbitung di Kabupaten Lebak, Banten, Jum’at (13/1/2023) siang. Iriaty Khairul Ummah, Ketua PN Rangkasbitung didampingi para hakim lainnya: Rani Suryani Pustikasari dan Dwi Novita Purbasari. Hanya ada empat hakim yang bertugas di PN Rangkasbitung. Wakil Ketua PN Rangkasbitung Nur Ervianti Meliala sedang cuti saat Hukumonline berkunjung. Hal menarik pertama bagi Hukumonline adalah Hakim di PN Rangkasbitung ini semuanya perempuan.

Iriaty dan Rani mengenakan setelan celana panjang, sedangkan Tata (sapaan hakim Dwi Novita Purbasari) mengenakan rok panjang. Tiga hakim perempuan ini sedang di jam lengang bersidang. “Biasanya hari Jum’at memang kami kosongkan dari jadwal sidang,” kata Iriaty kepada Hukumonline. Hari Jum’at biasa ia gunakan untuk keperluan dinas lainnya termasuk menerima tamu.

Papan nama berisi daftar hakim di PN Rangkasbitung terpampang di lobi itu. Di papan tertera enam nama hakim. Ada dua nama hakim laki-laki, tetapi tertulis statusnya sedang keluar. “Mereka sedang nonaktif jadi tidak bertugas lagi. Tidak bisa kami cabut namanya karena masih hakim,” ujar Iriaty.

Dua hakim laki-laki itu sempat ramai diberitakan media massa tahun 2022 lalu karena terjerat masalah hukum. Belum ada penggantinya sejak mereka nonaktif terjeras kasus. “Idealnya ada enam atau delapan orang hakim untuk beban perkara di PN Rangkasbitung,” kata Rani saat Hukumonline bertanya padanya.

Baca Juga:

Iriaty mengajak Tim Hukumonline berbincang di ruangannya. Para hakim diajak serta berbincang dengan Hukumonline. Pimpinan bagian kesekretariatan dan kepaniteraan ikut hadir di awal untuk ramah tamah. Ruangan Iriaty luas dengan deretan sofa panjang khas untuk pimpinan di lembaga negara.

Ia mengaku baru enam bulan ditugaskan di PN Rangkasbitung sebagai Ketua Pengadilan. Sebelumnya, ia bertugas di Kalimantan Selatan. Rani juga baru dipindahkan dari Sumatera Barat ke PN Rangkasbitung sejak Februari 2021 disusul Tata yang dipindahkan dari Sumatera Selatan pada Februari 2022.

Tags:

Berita Terkait