Krisis ekonomi yang berlangsung beberapa tahun terakhir mengakibatkan lambatnya pertumbuhan ekonomi global. Hal ini diprediksi akan terus berlangsung dalam beberapa tahun mendatang.
The Royal Bank of Scotland plc (RBS) berpandangan, kemampuan negara untuk membayar utang (solvabilitas) harus lebih diutamakan untuk menghadapi situasi ini.
"Membayar utang sebagai aspek yang harusnya diutamakan, bukan soal likuiditas," kata RBS Head of Emerging Markets Asia, FX Trading, Stuart Oakley di Jakarta, Selasa (27/3).
Menurut Stuart, krisis Eropa akan menjadi berbahaya karena jumlah utang yang terlalu banyak, sementara pertumbuhan ekonomi terlalu kecil dengan perdagangan antar negara-negara Eropa yang tidak seimbang.