Pemerintah Klaim Paket Stimulus Ekonomi Berjalan Baik
Berita

Pemerintah Klaim Paket Stimulus Ekonomi Berjalan Baik

Rupiah menguat, neraca pembayaran surplus dan current account defisit yang semakin menyempit.

FNH
Bacaan 2 Menit
Pemerintah Klaim Paket Stimulus Ekonomi Berjalan Baik
Hukumonline
Pemerintah mengklaim paket kebijakan stimulus ekonomi yang dikeluarkan dua tahap pada tahun 2013 lalu, berjalan sesuai dengan harapan. Efek dari kebijakan tersebut ditandai oleh menguatnya nilai tukar rupiah, neraca pembayaran yang kembali surplus serta current account deficit yang semakin menyempit.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator dan Perekonomian Hatta Rajasa di Kantor Kemenko, Jakarta, Senin (17/2). “Kita bersyukur rupiah menguat. Ini artinya paket kebijakan kita berjalan dengan baik,” kata Hatta.

Seiring dengan membaiknya beberapa indikator pertumbuhan ekonomi tersebut, Hatta menegaskan pemerintah juga akan terus melakukan reformasi struktural pada sektor Industri. Tujuannya adalah untuk tetap menjaga agar current account deficit tidak kembali melebar.

Hatta juga mengatakan pemerintah akan terus berupaya menjaga momentum perbaikan ekonomi Indonesia. Selain paket stabilitas kebijakan, pemerintah juga akan terus menjaga capital account agar iklim investasi dan pasar modal Indonesia selalu mendapatkan sentiment positif dari market.

Meski respon paket kebijakan stabilitas ekonomi menunjukkan arah perbaikan, Hatta membantah jika pemerintah beralih fokus ke pertumbuhan ekonomi. Pentingnya pertumbuhan ekonomi, lanjut Hatta, tidak membuat pemerintah mengalihkan fokus kebijakan ekonomi. “Saya kira, kita tentu tdak ingin kehilangan moment pertumbuhan. Tapi, tentu kita dalam situasi ini stabilitas lebih penting,” jelasnya.

Untuk itu, pemerintah tidak akan secara tiba-tiba mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa perbaikan sisi supply. Hatta khawatir, jika pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa perbaikan supply, defisit transaksi berjalan akan menganga kembali. Lagipula, stabilitas ekonomi secara tidak langsung akan mendorong angka pertumbuhan yang realistis. “Menurut saya pertumbuhan ekonomi 5,8-6 persen, it’s ok.”

Menyoal kinerja ekspor yang kian membaik dengan neraca transaksi perdagangan yang surplus, Hatta berharap Menteri Perdagangan yang baru saja dilantik oleh Presiden SBY, M. Luthfi, dapat mejaga stabilitas dan ketersediaan bahan pangan, menjaga surplus neraca perdagangan dan terus meningkatkan koordinasi dengan menteri terkait terutama pertanian. “Harus cerdas untuk mencari peluang meningkatkan ekspor sambil memperhatikan apa-apa saja yang bisa kita lakukan untuk menahan laju impor,” tegas Hatta.

Hal senada juga disampaikan Menteri Keuangan Chatib Basri. Chatib mengklaim bahwa kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah sebagai paket stimulus ekonomi berjalan dan memberikan dampak kepada perekonomian Indonesia. Buktinya, impor sudah menunjukkan angka surplus meskipun hanya sebesar Rp40 juta.

“Impor sudah surplus itu buktinya mengalami penurunan dan bukti kalau policy yang sudah dikeluarkan berjalan. Tetapi, surplus sebesar Rp40 juta masih kecil, sehingga kita mengeluarkan paket tahap dua untuk memperbesar angka surplus tersebut,” kata Chatib.

Sebelumnya, pandangan yang berbeda disampaikan oleh pengamat ekonomi Hendri Saparini. Hendri menilai paket kebijakan stimulus ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah tidak berdampak banyak terhadap situasi ekonomi Indonesia. “Arah kebijakan ekonomi semakin tidak jelas dalam menjaga kepentingan nasional,” pungkasnya.
Tags:

Berita Terkait