Selain itu, menurut Suhariyanto, tingginya tarif angkutan udara bisa berdampak kepada sektor pariwisata karena bisa menurunkan kunjungan wisatawan dalam negeri.
BPS mencatat jumlah penumpang angkutan udara domestik pada Januari-Maret 2019 mengalami penurunan 17,66 persen, atau dari 22,2 juta orang dari periode sama tahun lalu, menjadi 18,3 juta orang.
Penurunan itu antara lain terlihat di Bandara Soekarno Hatta Jakarta, dari sebelumnya 5,38 juta orang menjadi 4,31 juta orang atau turun 19,71 persen, dan Bandara Ngurah Rai Denpasar, dari sebelumnya 1,27 juta orang menjadi 1,15 juta orang atau turun 9,6 persen. (ANT)