Pesona 40 Tahun Ira Eddymurthy Mengelola Karier di Law Firm
Terbaru

Pesona 40 Tahun Ira Eddymurthy Mengelola Karier di Law Firm

Mengelola dinamika perubahan jadi kekuatan. Selalu beradaptasi dan berinovasi menjadi kunci.

Normand Edwin Elnizar
Bacaan 8 Menit

Hukumonline.com

Salah satu perubahan besar adalah berpisahnya dua Partner pendiri SSEK tepat sepuluh tahun lalu pada 2014. Pengalaman saat itu bukan hal yang mudah bagi Ira sendiri. “Sejak saat itu kami umumkan merek SSEK Law Firm yang tidak lagi singkatan nama para pendirinya,” kata Ira.

Ira menekankan pentingnya regenerasi sebagai kunci perkembangan terus menerus dari bisnis law firm. “Tentu itu akan menarik generasi yang lebih muda ikut bergabung, membangun, dan mengembangkan firma ini. Kami tidak mau disebut law firm tua yang tidak berkembang,” kata Ira.

Ia menghindari tumbuhnya budaya birokratis dalam manajemen dan pengambilan keputusan di kantor yang ia dirikan. Secara terbuka ia mengaku tidak punya hak veto meski sebagai pendiri kantor. “Kita harus terbuka terhadap inovasi dan perubahan, kalau tidak akan jalan di tempat,” ujarnya.

Ira mengaku mengambil posisi sebagai jembatan antara generasi senior dengan yang lebih muda sejak awal SSEK berdiri. Pola pikir itu ia lanjutkan hingga kini SSEK Law Firm memiliki 11 Partner dan 70 Associate. Ulang tahun ke-30 SSEK Law Firm dua tahun lalu menjadi titik perubahan yang Ira sebut sebagai rebirth atau kelahiran kembali melalui digitalisasi kerja dan pemanfaatan teknologi sebanyak mungkin.

“Saya awalnya nggak bisa kerja dengan laptop karena terlalu kecil, pada akhirnya saya terpaksa akrab dengan mencoba laptop. Sekarang kami putuskan tidak ada lagi komputer desktop untuk kerja di SSEK,” katanya tertawa. Sebelumnya Ira dan para senior di SSEK khawatir soal keamanan data dan privasi klien. Oleh karena itu, semua data pekerjaan hanya bisa diakses dari komputer desktop di kantor SSEK.

Momen perubahan yang direncanakan rupanya bertepatan dengan mulainya masa pandemi covid-19. Wabah ini memaksa perubahan cara kerja di seluruh dunia yang bahkan terpaksa dilakukan jauh dari kantor. Tidak hanya alat kerja yang harus lebih fleksibel, tempat dan ruang kerja pun harus berubah. “Waktunya tepat, ternyata kami yang lebih tua bisa juga beradaptasi asal mau mencobanya,” ujar Ira tersenyum.

Ira mengaku bersyukur atas banyaknya lawyer muda yang cekatan beradaptasi dengan perubahan, termasuk dalam melakukan riset. “Sekarang melakukan riset hukum jauh lebih mudah dibandingkan yang dulu saya alami di awal karier, tentu berkat ada layanan Hukumonline juga,” katanya.

Tags:

Berita Terkait