Pungli Perburuk Indeks Persepsi Korupsi Indonesia
Berita

Pungli Perburuk Indeks Persepsi Korupsi Indonesia

KPK mendorong indeks persepsi korupsi di Indonesia mengalami perbaikan, target bisa meraih skor 50 dari nilai maksimal 100.

Ady Thea Dian Ahmad
Bacaan 2 Menit
“Korupsi kecil seperti pungli itu harus diselesaikan aparat penegak hukum karena itu terjadi dari Sabang sampai Merauke. Tidak seperti KPK, aparat kepolisian ada di setiap wilayah di Indonesia,” kata Laode dalam acara peluncuran buku di kantor ICW Jakarta, Selasa lalu.Laode melihat Kapolri punya kemauan untuk memberantas pungli. Termasuk memberantas pungli yang ada di institusi kepolisian. Kapolri sudah menginstruksikan agar anggotanya yang terlibat pungli ditindak tegas.Guru Besar Fakultas Hukum Tata Negara Universitas Andalas, Saldi Isra, mengingatkan penting diidentifikasi sektor-sektor yang paling marak terjadi pungli. Perlu diprioritaskan memberantas pungli pada sektor yang berdampak langsung dan luas kepada masyarakat. “Kalau itu bisa diatasi dan ada perbaikan, IPK bisa membaik,” ujarnya.Aparat harus terdepan dalam memberantas pungli. Praktik pungli yang dilakukan aparat perlu dibenahi lebih dulu. “Upaya penegakkan hukum (memberantas pungli) diarahkan ke aparat dulu,” ujarnya.Pakar Hukum Tata Negara UGM, Zainal Arifin Mochtar, mengatakan pungli bukan persoalan sepele seperti yang dibayangkan. Pungli harus dicermati secara rinci dari hulu sampai hilir. Setelah itu dicari cara bagaimana penyelesaiannya. Misalnya, di sektor logistik pengiriman barang. Pegguna jasa menginginkan barang yang dikirim aman dan sampai tujuan dengan cepat. Jika pungli di sektor itu berhasil diberantas tapi kondisi jalan raya sering macet, tetap saja dampaknya merugikan masyarakat.Oleh karenanya Zainal berpendapat masalah pungli harus dibenahi menyeluruh. Bukan saja menyasar aparat tapi juga mental masyarakat. Misalnya, mengangkut barang melebihi kapasitas angkut sehingga kendaraan kelebihan muatan. Untuk lolos dari aparat, mereka menyiapkan uang sogokan. “Dalam memberantas pungli tidak bisa fokus pada satu hal saja, misalnya aparat. Semua hal yang terkait perlu dicermati menyeluruh, kemudian dicari bagaimana membenahinya,” ujarnya.


Tags: