Pengumuman seleksi Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN) Tahun 2021 sudah diterbitkan secara daring, Senin (14/6/2021) kemarin. Menurut data Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), peserta seleksi UTBK-SBMPTN tahun ini mencapai 777.858 orang yang bersaing untuk mendapatkan kursi calon mahasiswa baru di universitas idaman.
Sedangkan, daya tampung SBMPTN 2021 sebanyak 197.657 mahasiswa. Tapi, jumlah tersebut tidak 100 persen terpenuhi karena ada sebanyak 12.715 kuota yang tidak terpenuhi. Dengan begitu, peserta UTBK-SBMPTN 2021 yang dinyatakan diterima di perguruan tinggi negeri sebanyak 184.942 orang. Menariknya, dari jumlah yang diterima itu, ada dua peserta atau calon mahasiswa baru yang memilih jurusan ilmu hukum yang mendapat skor/nilai tertinggi di kelompok sosial humaniora (Soshum).
Di urutan pertama adalah calon mahasiswa baru yang memilih jurusan ilmu hukum di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (FH UGM) Yogyakarta dengan meraih skor tertinggi 822,29. Di urutan tertinggi kedua, adalah calon mahasiswa baru yang memilih jurusan ilmu hukum di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH UI) Depok dengan skor 811,36.
Berikut Ini 10 Calon Mahasiswa Baru Peraih Nilai Tertinggi dalam UTBK-SBMPTN Tahun 2021:
Sumber: Instagram Universitas Indonesia.
Dekan Fakultas Hukum UGM Prof Sigit Riyanto memberikan selamat terhadap semua calon mahasiswa baru yang diterima di seluruh perguruan tinggi negeri termasuk salah satu peserta UTBK-SBMPTN 2021 peraih nilai tertinggi yang diterima di FH UGM. Saat ditanya siapa nama calon mahasiswa baru yang diterima di FH UGM kategori Sosial Humaniora dengan skor tertinggi?
“Calon mahasiwa baru sudah tahu kan? Setelah diumumkan bisa melihat sendiri dengan memasukan nomor ujian dan seterusnya di laman SBMPTN,” ujar Prof Sigit Riyanto saat dihubungi Hukumonline, Kamis (17/6/2021).
Bagi Prof Sigit, calon mahasiswa baru yang memilih FH UGM mendapat skor tertinggi hal yang wajar saja. Baginya, kemampuan calon mahasiswa baru bergantung dari masing-masing individu. Menurutnya, memiliki skor terbaik saat ujian masuk perguruan tinggi negeri tidak menjamin ketika telah resmi menjadi mahasiswa akan tetap menjadi yang terbaik.
Dia mengingatkan ketika resmi menjadi mahasiswa di perguruan tinggi negeri banyak hal yang harus diadaptasi. Mulai cara belajar, bagaimana menghadapi ujian, hingga bagaimana mendapat keilmuan akademik yang bermanfaat. “Saya kira ini hanya skornya terbaik dalam SBMPTN. Ini sudah banyak sejak 2011,” ujarnya.
Terkait standar penilaian, Prof Sigit mengatakan hal tersebut menjadi kewenangan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Jadi, semua proses dan hasil penilaian ujian masuk perguruan tinggi negeri di tangan LTMPT,” kata dia.
Dia menerangkan setiap SBMPTN yang memilih program studi di perguruan tinggi negeri, memenuhi berbagai persyaratan, dan memenuhi standar nilai ujian tes masuk melalui UTBK, diambil yang terbaik. Setiap perguruan tinggi negeri dan program studi terkait masing-masing memiliki daya tampung jumlah calon mahasiswa yang dapat diterima. Misalnya, kuota calon mahasiswa yang diterima di FH UGM telah ditentukan oleh pemerintah.
“Berdasarkan laman webiste UGM, daya tampung mahasiswa FH UGM periode 2020/2021 sebanyak 330 orang. Kalau untuk tahun ajaran 2021/2022 ini sepertinya tak jauh berbeda,” lanjutnya.
Ia menilai sebagai perguruan tinggi negeri tertua di Indonesia, FH UGM memiliki reputasi baik, dikenal di tingkat nasional dan internasional. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para lulusan SMA yang hendak melanjutkan ke perguruan tinggi negeri, khususnya masuk UGM. Konsekuensi logis yang mesti dihadapi calon mahasiswa baru yakni bersaing ketat dengan ribuan peserta lainnya.
Hingga berita ini diturunkan, Dekan FH UI Edmon Makarim belum memberikan komentar soal peserta calon mahasiwa baru yang memilih ilmu hukum di FH UI menempati urutan kedua.
Sebelumnya, Ketua Tim Pelaksana LTMPT Mohammad Nasih mengatakan peserta dengan nilai tertinggi pertama dengan kelompok sosial humaniora yang diterima Universitas Gadjah Mada dengan program studi hukum dengan skor 822,29. Kemudian peserta dengan nilai tertinggi kedua pada Universitas Indonesia dengan program studi ilmu hukum dengan skor 811,36.
Dia berharap dengan banyaknya anak muda pintar, cerdas, dan memiliki bakat-bakat hebat masuk fakultas hukum di perguruan tinggi negeri ternama. ”Pengembangan dan pembangunan hukum di Indonesia akan lebih bagus lagi di kemudian hari,” ujar Muhammad Nasih saat konferensi pers pengumuman hasil SBMPTN 2021 secara daring, Senin (14/6/2021) kemarin.