Setelah ACFTA, Giliran Jepang Masuk ke RI
Berita

Setelah ACFTA, Giliran Jepang Masuk ke RI

Jepang akan memperoleh pembebasan tarif bea masuk ke Indonesia, khususnya untuk bahan baku yang belum bisa diproduksi di dalam negeri.

M-7
Bacaan 2 Menit

 

Terkait dengan kebijakan Public Private Partnership, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa mengaku telah melakukan upaya-upaya penguatan dan perbaikan aturan Public Private Partnership demi memberikan kepastian hukum kepada investor.

 

Sebagai negara yang paling besar memberikan pembiayaan dan melakukan kegiatan investasi di Indonesia, Jepang dipercayakan melakukan investasi dalam bidang energi dan infrastruktur. Dalam bidang energi, pemerintah mendorong Jepang melakukan investasi energi dengan memanfaatkan geothermal (panas bumi). Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki potensi geothermal yang cukup berlimpah.

 

Selain itu hal yang juga dirundingkan dalam forum ini adalah pelaksanaan enam ekonomi koridor, yaitu di kawasan Sumatera Timur, Pantai Utara Jawa, Kalimantan, Sulawesi Barat, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB), serta Papua. Dan ada dua ekonomi koridor yang telah siap ditawarkan dengan basic infrastruktur dari pemerintah, yakni Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

 

Bayu Krisnamurthi Wakil Menteri Pertanian, menyatakan bahwa kedua KEK yang siap ditawarkan itu adalah di kawasan Timur Sumatra atau East Sumatra Economic Corridor. Kawasan ini menjadi andalan Indonesia untuk memberi nilai tambah pada produk perkebunan Sumatra, yang dinilai akan booming dalam beberapa tahun kedepan. Dua makro kluster industri pertanian yang disiapkan itu adalah Semangke dan Kuala Tanjung di bagian Selatan Sumatera Utara.

 

Tidak hanya industri pertanian yang mengharapkan diberlakukanya kerja sama ini. Industri otomotif juga menyambut baik upaya kerja sama RI dengan Jepang. Hal ini diungkapkan oleh Gunadi Sindhuwinata, Presiden Direktur Indomobil Telekomunikasi Indonesia. Ditemui dalam acara yang sama, Gunadi menyambut positif kebijakan pemerintah ini.

Tags: