Tingkatkan Kemajuan UMKM dengan Smart Economy DKI Jakarta
Terbaru

Tingkatkan Kemajuan UMKM dengan Smart Economy DKI Jakarta

“Sekarang ini sudah harus fokus pada pemulihan ekonomi dengan kolaborasi kota Jakarta. Smart city sendiri dibangun dengan landasan smart economy.”

Aida Mardatillah
Bacaan 3 Menit
Advisor for Business Development Department Jakarta Experience Board, Fenesia. Foto: RES
Advisor for Business Development Department Jakarta Experience Board, Fenesia. Foto: RES

Membangun dan meningkatkan ekonomi dalam lingkup Smart City bagi Jakarta, tak luput dari Smart Economy. Smart Economy diperlukan kolaborasi dan membangun economy creative yang dapat dimanfaatkan seluruh masyarakat guna meningkatkan perekonomian pasca pandemi. Hal ini disampaikan Advisor for Business Development Department Jakarta Experience Board, Fenesia dalam acara Multi-Stakeholder Dialogue ke-12 bertajuk “Mendorong UMKM melalui Pengembangan Citra Jakarta” pada Rabu 25 Mei 2022. Acara ini kerja sama Hukumonline dengan Ruang Waktu dan Jakarta Smart City Jakarta.

Fenesia mengatakan kondisi perekonomian Jakarta pasca pandemi harus menumbuhkan optimisme, sehingga mendukung berlanjutnya perbaikan ekonomi di Jakarta. Perekonomian DKI Jakarta terus membaik dan tumbuh lebih tinggi pada 2021 dibanding tahun sebelumnya. “Sektor UMKM menjadi tumpuan pemulihan perekonomian karena penyerap tenaga kerja yang mampu mencapai 97%. Pelonggaran penggunaan masker di ruang publik menjadi sinyal positif bagi pemulihan ekonomi,” kata Fenesia.  

Di satu sisi, pengeluaran konsumsi rumah tangga (RT) memberikan kontribusi terbesar terhadap perekonomian DKI Jakart; investasi menjadi kontribusi kedua terbesar seiring dengan berjalannya proyek strategis nasional; ramadhan, idul fitri menjadi stimulan menggerakkan ekonomi.

“Sekarang ini sudah harus fokus pada pemulihan ekonomi dengan kolaborasi kota Jakarta. Smart city sendiri dibangun dengan landasan smart economy,” kata dia.

Baca Juga:

Smart Economy diantaranya, kata dia, adanya enterprise and innovation culture. Artinya digitalisasi dan mendorong platform baru serta inovasi yang menjadi solusi bagi kota dan masyarakat. Dan production yakni meningkatkan efisiensi sumber daya dengan tetap menciptakan produk yang berkualitas dan berdaya saing. Serta, local and global connection, menghubungkan para pemangku kepentingan baik dalam skala lokal, nasional, ataupun internasional.

“Pemerintah sudah menyiapkan infrastrukturnya, sehingga masyarakat yang perlu memanfaatkannya, seperti adanya event-event nasional hingga internasional, nah disitu UMKM dapat mengambil kesempatan disana,” ujarnya.

Dalam meningkatkan UMKM dalam Smart Economy diperlukan kolaborasi, sehingga yang perlu dilakukan pemerintah memperbanyak ruang publik yang dapat dimanfaatkan sebagai showcasing produk lokal. Mengembangkan model distrik ekonomi kreatif. Dan, komunitas perlu berinovasi meningkatkan kualitas produk lokal dengan memperkuat local network dengan menerapkan local support. Serta, sektor swasta yang memfasilitasi percepatan digitalisasi dan mendukung inisiatif terkait UMKM dengan menciptakan platform untuk showcasing produk lokal.

Sebelumnya, untuk membangun peningkatan UMKM di Jakarta juga dijelaskan dari segi Branding sebuah kota. Chief Strategy Officer Citiasia, Hari Kusdaryanto mengatakan perlu mem-branding sebuah kota di era digital yang semakin terbuku, kompetisi semakin ketat, berbagai negara dan daerah berlomba untuk menjadi tujuan baik pariwisata, pemukiman, pasar, bisnis dan investasi, SDM. Adapun pola perilaku masyarakat di era digital, dulu menggunakan metode AIDA Aware, Interst, Desire, Action), saat ini AISAS (Attention, Interest, Search, Action, Share).

“City Branding bukan sekedar slogan dan logo, tetapi juga peningkatan daya saing dan nilai tambah daerah melalui pengembangan ekosistem pariwisata, ekosistem bisnis dan penataan citra/wajah kota dan rangkaian kegiatan aktivitas yang inovatif dan kolaboratif,” kata Hari Kusdaryanto dalam Multi-Stakeholder Dialogue ke-12 dengan topik “Mendorong UMKM melalui Pengembangan Citra Jakarta” secara daring, Selasa (24/5/2022).

Untuk membangun dan memasarkan ekosistem bisnis (business branding), Hari menjelaskan membangun platform dan memasarkan komoditas perdagangan unggulan yang kondusif dan nyaman, misalnya e-commerce daerah, marketplace, pasar modern, membangun dan memasarkan ekosistem investasi (kebijakan, insentif, sarpras dan inovasi) yang mudah dan efektif. Misalnya gerai investasi, Mal Pelayanan Publik, Dashboard, dan Portal Investasi Daerah. Kemudian, membangun dan memasarkan produk dan jasa industri kreatif daerah, seperti kuliner, kriya, fashion, digital dan lain-lain.

Tags:

Berita Terkait