Vallery Melita Mulyani: Sinkronisasi Hukum, Bisnis dan Teknologi dalam Menghadapi Perubahan
Hukumonline NeXGen Lawyers 2024

Vallery Melita Mulyani: Sinkronisasi Hukum, Bisnis dan Teknologi dalam Menghadapi Perubahan

Bagi Vallery, keseimbangan skill di bidang hukum, bisnis dan teknologi penting dalam mengoptimalkan keunggulan dan kompetensi diri. Utamanya sebagai In-House Counsel yang memiliki peran fundamental untuk mengembangkan tindakan preventif melalui analisis dan pemahaman yang kuat terhadap regulasi.

Tim Hukumonline
Bacaan 3 Menit
Legal Associate Broom, Vallery Melita Mulyani. Foto: Istimewa
Legal Associate Broom, Vallery Melita Mulyani. Foto: Istimewa

Teknologi berperan besar dalam mengubah bisnis konvensional menjadi lebih efisien. Perkembangan teknologi dan inovasi yang cepat, memicu pertumbuhan perusahaan rintisan atau start up.

Keberadaan start up semakin meluas dan berhasil menarik dukungan dari investor lokal maupun global. Perkembangan start up memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan ekonomi dan mendukung industri kreatif di Indonesia.

Seiring dengan stabilitas iklim investasi dan perekonomian yang semakin membaik, tentu diperlukannya regulasi dan peraturan perundang-undangan yang memadai. Regulasi penting dalam memberikan perlindungan dan kepastian hukum khususnya bagi start up yang dinamis dengan inovasi-inovasi baru dan ide-ide bisnis yang kreatif. 

Vallery Melita Mulyani menyadari perkembangan hukum yang terus berubah, akan berdampak pada profesinya sebagai In-House Counsel di perusahaan start up. In-House Counsel adalah profesi yang berperan sebagai penasihat hukum di suatu perusahaan dalam menjalankan usaha dan kegiatan operasionalnya.

Seorang In-House Counsel memiliki peran fundamental untuk mengembangkan tindakan preventif melalui analisis dan pemahaman yang kuat terhadap regulasi. Dia juga harus memastikan legalitas pengelolaan bisnis yang dijalankan sesuai dengan hukum yang berlaku.  

Vallery memiliki latar belakang hukum di bidang corporate, M&A dan investasi asing (FDI) di salah satu top tier law firm di Indonesia. Pengalaman dan kondisi bisnis saat ini menjadikan motivasi baginya melanjutkan berkarya sebagai Legal Associate di start up otomotif Broom.

Selama bekerja sebagai Legal Associate, Vallery telah bertekad memperluas pengalaman hukum yang praktikal. Dia terus mendalami pengalamannya tidak hanya sebatas dari sisi hukum, namun bagaimana keterlibatan In-House Counsel dapat menunjang bisnis perusahaan.

Di bidang corporate and transaction, Vallery pernah terlibat di pendanaan Pre-Series A sebesar USD10 juta pada tahun 2023. Dia bertugas untuk me-review hingga memfinalisasi perjanjian dan dokumen transaksi berdasarkan hukum Indonesia dan Singapura, berkoordinasi dengan penasihat hukum, serta menyelesaikan restrukturisasi permodalan asing pada operasional Broom di Indonesia.

Selain memperoleh equity financing, Vallery juga ikut menyukseskan Broom memperoleh pembiayaan utang lebih dari USD25 juta dari pemberi pinjaman terkemuka dari dalam dan luar negeri. Vallery membantu menyusun dan meninjau perjanjian dan dokumen transaksi, memberikan nasihat hukum, memastikan persiapan dokumen, hingga proses pencairan pinjaman agar berada pada jalur yang benar. Dia juga terlibat dalam aspek komersial dengan berpartisipasi aktif selama proses negosiasi.  

Dalam memberikan kepastian hukum pada bisnis Buyback Broom dalam perdagangan mobil bekas melalui platform digital website dan aplikasi, Vallery berhasil melakukan business line mapping pada perizinan berusaha. Broom pun sukses memperoleh izin penyelenggara sistem elektronik berupa SIUPMSE dan TDPSE. 

Selain itu, dalam melaksanakan fungsi legal compliance, Vallery juga bertanggung jawab untuk melakukan pelaporan yang diperlukan seperti laporan investasi, pencatatan di Bank Indonesia, dan lain sebagainya.  

Tidak hanya melakukan perdagangan secara online, Broom juga telah mendirikan ruang penjualan mobil bernama BroomHive. Bisnis ini menyediakan layanan bagi showroom dan penjual perorangan untuk melakukan jual beli mobil bekas secara offline dengan opsi metode pembayaran, pembiayaan (leasing) dan asuransi. 

Dalam mendukung proses komersial dengan mitra-mitra BroomHive, Vallery berhasil menjalankan kerja sama dengan beberapa mitra pembiayaan dan asuransi ternama untuk memberikan bantuan kepada end customer dalam melakukan pengajuan pembiayaan dan asuransi dalam satu pintu, 

Vallery percaya meski peran profesinya sangat berkaitan erat dengan ilmu hukum, seorang In-House Counsel pada perusahaan yang berbasis teknologi juga harus melek teknologi. Dia juga harus memiliki pola pikir bisnis yang kritis dan strategis untuk mendeteksi adanya masalah hukum, memberikan arahan dan potensi risiko di internal perusahaan. 

Kemampuan adaptif dan mampu mengikuti perkembangan dengan cepat merupakan aspek penting bagi In-House Counsel. Terutama dalam memberikan implikasi hukum terbaru terhadap penggunaan teknologi pada proses bisnis perusahaan. Dengan perubahan regulasi dan kebijakan yang sangat dinamis serta proses digitalisasi yang semakin pesat ini, seorang In-House Counsel harus memiliki nilai tambah agar dapat memaksimalkan manfaat teknologi dengan baik, serta menjadikannya suatu motivasi dan peluang untuk menjadi lebih efisien.  

Vallery menekankan bahwa memiliki literasi digital dan menguasai teknologi dalam bidang hukum tidak dapat dibatasi spesifikasi gender. Terutama pengalaman Vallery sebagai In-House Counsel di bidang logistik, supply chain, dan otomotif. Industri yang didominasi kaum adam. 

Perempuan memiliki tantangan untuk memposisikan diri dalam industri tersebut. Namun, hal ini tentu tidak menjadi halangan bagi Vallery untuk berkarier dan berinovasi sebagai In-House Counsel dalam era male-dominated industries ini. 

Justru sebagai In-House Counsel perempuan, Vallery merasa penting untuk selalu beradaptasi dengan perkembangan hukum dan bisnis. Dia harus terus mengasah interpersonal skill, mencari praktik bisnis terbaik dan memberikan saran hukum yang praktikal pada alur bisnis yang mungkin saja berubah setiap waktu. 

Bagi Vallery, keseimbangan skill di bidang hukum, bisnis dan teknologi penting dalam mengoptimalkan keunggulan dan kompetensi diri. Hal ini akan menjadi enabler dan dapat memberikan performance boost dalam meniti karir sebagai In-House Counsel, khususnya di industri start up

Tags:

Berita Terkait