Vania Matahari Citra: In-House Counsel Perusahaan Fintech Harus Terus Mengasah Pengetahuan Teknologi Finansial
Hukumonline NeXGen Lawyers 2024

Vania Matahari Citra: In-House Counsel Perusahaan Fintech Harus Terus Mengasah Pengetahuan Teknologi Finansial

Vania meyakini bahwa in-house counsel harus memiliki pola pikir yang selalu ingin melakukan hal dengan lebih baik, serta meningkatkan kemampuan diri dari waktu ke waktu. Terlebih dalam dunia fintech yang dikelilingi dinamika regulasi dengan teknologi, maupun risiko operasional, hukum, dan kepatuhan.

Tim Hukumonline
Bacaan 3 Menit
Legal & Compliance Senior Lead PT Amartha Mikro Fintek, Vania Matahari Citra. Foto: Istimewa
Legal & Compliance Senior Lead PT Amartha Mikro Fintek, Vania Matahari Citra. Foto: Istimewa

Memulai karirnya sebagai in-house counsel di tiga regulator industri keuangan, membuat Vania Matahari Citra tak canggung kala bergabung ke Amartha. Amartha adalah perusahaan teknologi finansial, yang fokus ke pendanaan mikro.

Pengalamannya menjadi in-house counsel di Bank Indonesia (BI), Bursa Efek Indonesia (BEI), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) selama tujuh tahun, membantunya menghadapi tantangan pekerjaannya sehari-hari, yaitu menjembatani gap yang kerap ada antara bisnis dan regulasi.

Sejak bergabung dengan Amartha, Vania menyadari bahwa teknologi memiliki peran yang besar bagi pertumbuhan ekonomi, termasuk dalam isu peningkatan inklusi keuangan. Menurutnya, teknologi mampu menjangkau lebih banyak orang, serta mengikis ketidaksetaraan antara masyarakat di kota besar yang memiliki akses fasilitas keuangan yang mudah dengan masyarakat di pedesaan yang dapat dikatakan jauh dari akses fasilitas keuangan.

Namun, di sisi lain, pesatnya kemajuan teknologi juga harus diiringi dengan perlindungan secara hukum baik kepada perusahaan maupun kepada seluruh stakeholder. Ini untuk mengurangi risiko seperti fraud dan dampak negatif teknologi lainnya. Teknologi dan regulasi kerap berkejar-kejaran, bahkan dapat terjadi situasi saat regulasi masih absen ketika teknologi sudah berkembang.

Ia menyadari pentingnya peranan in-house counsel pada perusahaan finansial teknologi dalam memberikan advice hukum kepada manajemen perusahaan untuk menjalankan usaha berdasarkan regulasi. In-house counsel juga harus memastikan perusahaan dan seluruh stakeholder terlindungi saat belum adanya regulasi yang mengatur suatu penerapan praktik usaha.

Keberadaan in-house counsel dalam perusahaan teknologi finansial atau financial technology (fintech) sangat penting. Sebab, posisi ini membantu perusahaan mengidentifikasi dan mengelola risiko hukum terkait berbagai aspek operasional. Ini termasuk risiko operasional, hukum, dan kepatuhan.

In-house counsel juga dapat terlibat dalam menangani sengketa atau perselisihan hukum yang melibatkan perusahaan, baik sebagai penasihat atau bahkan dalam kapasitas sebagai perwakilan hukum perusahaan di pengadilan atau arbitrase.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait