Ammalia Prama Putri: “Work Hard, be Passionate about Our Job, then Everything Else Will Follow!”
Hukumonline’s NexGen Lawyers 2019

Ammalia Prama Putri: “Work Hard, be Passionate about Our Job, then Everything Else Will Follow!”

Menurut Amma, tidak ada perbedaan antara konsultan hukum perempuan dan laki-laki.

Oleh:
CT-CAT
Bacaan 2 Menit
Ammalia Prama Putri. Foto: Istimewa.
Ammalia Prama Putri. Foto: Istimewa.

“Ah, yang benar aja, ini, kan, harus yang prestasinya cemerlang!”

 

Itulah respons spontan dari seorang Ammalia Prama Putri—Amma--ketika diberi tahu bahwa ia dipilih sebagai konsultan hukum muda perempuan yang berprestasi mewakili firma hukum Ali Budiardjo, Nugroho, Reksodiputro (ABNR) dalam“Hukumonline’s NeXGen Lawyers: Tomorrow’s Leaders, Today’s Inspirations”.

 

Kerendahan hati hanyalah satu dari sejumlah pekerti mulia yang diajarkan kedua orang tua Amma. Pengangkatannya sebagai Partner di awal tahun 2019 dalam usianya yang belia bahkan tidak menjadikannya lupa diri. Sebaliknya, Amma mengaku jika dibandingkan dengan teman-teman seprofesi dan seangkatan, ia termasuk salah satu yang paling ‘kurang’, sehingga harus bekerja dan berusaha lebih keras dari yang lain. Tentu, kegigihan dan pantang menyerah ini tidak datang begitu saja. Keduanya melekat pada pribadi Amma sedari kecil dan tidak lepas dari peran kedua orang tuanya.

 

Amma lahir di Sydney pada tahun 1984 ketika ayahnya mengenyam pendidikan S3 di bidang Teknologi Fisika. Sekembalinya ke tanah air empat tahun kemudian, Amma melihat bagaimana ibunya berjuang sebagai seorang dosen, dokter gigi spesialis bedah mulut, ibu bagi Amma dan kedua adik laki-lakinya, sekaligus mahasiswi yang meneruskan pendidikan kedokterannya. Tidak heran jika Amma tumbuh menjadi wanita tangguh, mandiri, dan pekerja keras. Ia sudah mengerti sejak kecil: tidak ada perbedaan antara anak perempuan dan anak laki-laki dalam urusan sekolah maupun karier. Orang tuanya mengajarkan untuk jangan pernah mengandalkan orang lain untuk kesuksesan diri sendiri. Sebagai anak perempuan, Amma juga selalu diingatkan untuk tidak takut berkompetisi dengan laki-laki. Inilah yang kemudian menjadi prinsip hidup Amma.

 

Awalnya, orang tua sempat menganjurkan Ama menjadi dokter gigi seperti ibunya. Namun, Amma sudah berhasrat menjadi seorang pengacara sejak SMP. Pilihannya untuk kuliah mengambil jurusan hukum ternyata berawal dari serial TV Ally McBeal dan Law and Order.

 

“I really like the analytical parts from being a lawyer. Yang paling menarik bukan persidangannya, tapi proses analisis kasus sampai mereka bisa memecahkannya,” kata Amma.

 

Selama kuliah, Amma pun giat mengikuti berbagai kegiatan di luar kampus untuk mengembangkan kemampuan dan mempersiapkan diri bekerja di firma hukum. Amma kerap berpartisipasi dan menang dalam kompetisi debat dan moot court tidak hanya di Indonesia, tapi juga di luar negeri, yaitu Sydney, Kuala Lumpur, dan Bangkok.

 

Bergabung dengan ABNR

Sebelum menyelesaikan S1-nya dari Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, wanita berdarah campuran Bali-Sunda ini mengikuti program magang di ABNR. Ketika melamar, Amma bahkan tidak menyangka kalau dirinya akan diterima.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait