Sovia Hasanah, S.H.

Si Pokrol

<td style="background-color:#cc99ff; width:467.5pt">
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Seseorang yang pernah dipidana karena tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga yang diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun tidak memenuhi syarat untuk dapat menjadi calon anggota legislatif.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Hal ini karena menurut <strong><a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt59ba5511ab93b/node/581/undang-undang-nomor-7-tahun-2017" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum</a></strong>,<strong> yang dilihat adalah ancaman pidana dari suatu tindak pidananya, bukan hukuman yang dijatuhkan. </strong>Meskipun hukuman yang dijatuhkan oleh hakim kepadanya hanya hukuman percobaan, tetapi ancaman pidana terhadap tindak pidana yang dilakukan adalah penjara paling lama 5 tahun<strong>.</strong></div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Orang tersebut dapat mencalonkan diri menjadi anggota legislatif apabila secara terbuka dan jujur mengemukakan kepada publik bahwa yang bersangkutan mantan terpidana.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda simak dalam ulasan di bawah ini.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
</td>

Bisakah Mencalonkan Diri Menjadi Anggota Legislatif Jika Pernah Dipidana?

<td style="background-color:#cc99ff; width:467.5pt">
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Dalam Pasal 5 <u><a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4fcddc135d3ae/nprt/659/peraturan-gubernur-provinsi-daerah-khusus-ibukota-jakarta-no-50-tahun-2012-pedoman-pelaksanaan-pembinaan,-pengawasan-dan-penegakkan-hukum-kawasan-dilarang-merokok" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 50 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Pembinaan, Pengawasan Dan Penegakkan Hukum Kawasan Dilarang Merokok</a></u><strong> </strong>diatur bahwa:</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:40px; margin-right:0in; text-align:justify"><em>Setiap orang <strong>tidak boleh merokok di tempat atau area yang dinyatakan sebagai kawasan dilarang merokok</strong></em>.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Indekos merupakan salah satu kawasan dilarang merokok karena dapat dikategorikan sebagai tempat umum yang sejenis dengan hotel. Namun, pimpinan atau penanggung jawab wajib menyediakan tempat khusus untuk merokok dengan memenuhi persyaratan.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Bagaimana dengan sanksi yang dapat diberikan? Penjelasan lebih lanjut dapat Anda simak dalam ulasan di bawah ini.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
</td>

Apakah Indekos Wajib Menyediakan Kawasan Tempat Rokok?

<td style="background-color:#ccc0d9; width:467.0pt">
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Orang yang memegang bokong seorang anak dengan maksud untuk melakukan perbuatan cabul dapat dihukum pidana berdasarkan Pasal 82 <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt5746a3e8d6d80/nprt/lt51f1152a8fbb3/peraturan-pemerintah-pengganti-undang-undang-nomor-1-tahun-2016" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak</a> jo. Pasal 76E <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt548fdfd3a87d2/node/640/uu-no-35-tahun-2014-perubahan-atas-undang-undang-nomor-23-tahun-2002-tentang-perlindungan-anak" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak</a>.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Apa sanksi pidananya? Penjelasan lebih lanjut dapat Anda simak ulasan di bawah ini.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
</td>

Sanksi Bagi Pemegang Anggota Tubuh Anak Perempuan 

<td style="background-color:#cc99ff; width:467.5pt">
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Mengenai tindakan paranormal yang tidak senonoh tersebut, Anda tidak menjelaskan seperti apa bentuk perbuatan tidak senonoh yang dilakukan. Namun, jika yang Anda sebut perbuatan tidak senonoh itu termasuk dalam perbuatan cabul, maka paranormal tersebut dapat dijerat dengan pasal-pasal pencabulan yang diatur dalam Pasal 289 s.d. Pasal 296 <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4c7b7fd88a8c3/node/38" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Kitab Undang-Undang Hukum Pidana</a>.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Tetapi, apabila keponakan teman Anda belum mencapai usia 18 tahun, maka yang bersangkutan secara hukum dikategorikan sebagai anak. Perbuatan cabul terhadap anak dijerat dengan Pasal 76E <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt548fdfd3a87d2/node/640/uu-no-35-tahun-2014-perubahan-atas-undang-undang-nomor-23-tahun-2002-tentang-perlindungan-anak" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak</a> jo. Pasal 82 <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt5746a3e8d6d80/nprt/lt51f1152a8fbb3/peraturan-pemerintah-pengganti-undang-undang-nomor-1-tahun-2016" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak</a>.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Lalu apa sanksi pidana atas perbuatan pencemaran nama baik? Penjelasan lebih lanjut dapat Anda simak ulasan di bawah ini.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
</td>

Jerat Hukum Paranormal yang Berbuat Tidak Senonoh

<td style="background-color:#cc99ff; width:467.5pt">
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Orang yang mempunyai keterbatasan atau gangguan mental (sakit jiwa) termasuk kategori <strong>penyandang disabilitas mental. </strong>Orang tersebut menurut <span style="color:#0563c1"><u><a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/17229/node/686/burgerlijk-wetboek-kitab-undang-undang-hukum-perdata" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Kitab Undang-Undang Hukum Perdata</a></u></span> berada di bawah pengampuan. Namun terlepas dari itu, setiap warga negara dijamin haknya untuk dipilih dan memilih dalam pemilu, termasuk penyandang disabilitas mental, seperti yang disebut dalam <span style="color:#0563c1"><u><a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4af3c27570c04/nprt/1060/uu-no-36-tahun-2009-kesehatan" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan</a></u></span> bahwa Penderita gangguan jiwa mempunyai hak yang sama sebagai warga negara.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Selain itu, tidak ada peraturan yang di bidang penyelenggaraan pemilu yang melarang penyandang disabilitas mental untuk memilih. Bahkan <u><a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt573571e451dfb/node/534/undang-undang-nomor-8-tahun-2016" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas</a></u> juga telah mengatur tentang hak-hak politik penyandang disabilitas, antara lain yaitu <strong>memilih dan dipilih dalam jabatan publik</strong>. Selama syarat untuk memilih dipenuhi, maka orang tersebut dapat ikut serta memilih dalam pemilu. Ada pendapat bahwa tidak semua orang sakit jiwa tidak memiliki kesadaran untuk memilih. Tentu dengan catatan ada kondisi tertentu yang diperbolehkan untuk memilih.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda simak dalam ulasan di bawah ini.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
</td>

Apakah Orang Sakit Jiwa Berhak Memilih dalam Pemilu?

<td style="background-color:#cc99ff; width:467.5pt">
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Mengenai tuduhan melarikan anak perempuan orang lain, berdasarkan ketentuan Pasal 332 ayat (1) <span style="color:#0563c1"><u><a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4c7b7fd88a8c3/node/38" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Kitab Undang-Undang Hukum Pidana</a></u></span> (“KUHP”),<strong> </strong>seseorang dapat dinyatakan bersalah melarikan wanita dan diancam dengan pidana penjara. Selain itu perbuatan cabul terhadap anak juga dapat diacam pidana berdasarkan KUHP dan <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt5746a3e8d6d80/nprt/lt51f1152a8fbb3/peraturan-pemerintah-pengganti-undang-undang-nomor-1-tahun-2016" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak</a>.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Tetapi apabila Anda memang tidak melakukan perbuatan yang dituduhkan, nanti akan ada <strong>mekanisme pembuktian</strong> untuk <strong>memastikan apakah Anda bersalah atau tidak</strong>. Dengan mengacu pada Pasal 184 ayat (1) <span style="color:#0563c1"><u><a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/2647/node/629" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana</a></u></span> (“KUHAP”) alat bukti yang sah adalah mencakup keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk, keterangan terdakwa. Berdasarkan pemeriksaan terhadap bukti-bukti dan pemeriksaan para saksi yang diperoleh dari hasil penyidikan oleh pihak kepolisian, majelis hakim yang akan memutus apakah Anda bersalah atau tidak berdasarkan pembuktian di pengadilan.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Apa yang dapat Anda lakukan? Penjelasan lebih lanjut, silakan baca ulasan di bawah ini.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
</td>

Dituduh Melarikan Anak Perempuan Orang Lain

<td style="background-color:#cc99ff; width:467.5pt">
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Seluruh penerimaan dan pengeluaran dalam rangka <u>pinjaman daerah</u> dicantumkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (“APBD”) dan yang namanya ABPD ini memang <u>ditetapkan dengan peraturan daerah</u>.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Jadi, mengenai pinjaman daerah, pada dasarnya tidak ada ketentuan secara eksplisit yang mengharuskannya dituangkan dalam bentuk peraturan daerah. Namun segala <strong>pinjaman daerah harus dicantumkan dalam APBD, yang mana APBD itu ditetapkan dengan peraturan daerah</strong>.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Adapun<strong> </strong>pinjaman daerah yang wajib ditetapkan dalam bentuk peraturan daerah adalah <u>obligasi daerah</u> yang diterbitkan melalui penawaran umum kepada masyarakat di pasar modal.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Lalu bagaimana dengan pinjaman daerah yang berasal dari Bank Pembangunan Daerah (BPD)? Penjelasan lebih lanjut dapat Anda simak dalam ulasan di bawah ini.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
</td>

Haruskah Pinjaman Daerah Dituangkan dalam Peraturan Daerah?

<td style="background-color:#cc99ff; width:467.5pt">
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"><strong><em>Prank gold digger</em></strong> dapat diartikan sebagai perbuatan jahil terhadap seseorang yang memandang uang atau harta kekayaan ketika memilih pasangan hidup atau ‘matre’.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Perbuatan <em>YouTuber</em> mengunggah video <em>prank gold digger</em> yang membuat korban menjadi malu dapat dijerat dengan pidana atas pencemaran nama baik berdasarkan Pasal 27 ayat (3) jo. Pasal 45 ayat (3) <span style="color:#0563c1"><u><a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/27912/nprt/1011/uu-no-11-tahun-2008-informasi-dan-transaksi-elektronik" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik</a></u></span> sebagaimana yang telah diubah oleh <span style="color:#0563c1"><u><a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt584a7363785c8/nprt/57/undang-undang-nomor-19-tahun-2016" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik</a></u></span>.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Bagaimana langkah hukum yang dapat ditempuh oleh korban? Penjelasan lebih lanjut dapat Anda simak dalam ulasan di bawah ini.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
</td>

Langkah Hukum Jika Kena <i>Prank</i> oleh <i>YouTuber</i>

<td style="background-color:#cc99ff; width:467.5pt">
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Kartu nikah diatur dalam <span style="color:#0563c1"><u><a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt5bc6b1bb5d72d/node/534/peraturan-menteri-agama-nomor-19-tahun-2018" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Peraturan Menteri Agama Nomor 19 Tahun 2018 tentang Pencatatan Perkawinan</a></u></span><strong> </strong>yang berarti buku pencatatan perkawinan dalam bentuk kartu elektronik. Penerbitan kartu nikah sebagai konsekuensi logis dari pengembangan sistem aplikasi manajemen pernikahan (Simkah).</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"><strong>Kartu perkawinan (kartu nikah) <u>tidak</u> menggantikan buku pencatatan perkawinan (buku nikah)</strong>. Karena pada dasarnya baik itu buku pencatatan perkawinan (buku nikah) maupun kartu perkawinan (kartu nikah), keduanya sama-sama merupakan buku pencatatan perkawinan, bedanya adalah kartu nikah adalah buku pencatatan perkawinan dalam bentuk elektronik. Selain itu kedua hal tersebut diperoleh pasangan suami istri yang mencatatkan perkawinan.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda simak ulasan di bawah ini.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
</td>

Benarkah Kartu Nikah Menggantikan Buku Nikah?

<td style="background-color:#cc99ff; width:467.5pt">
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Meskipun korban dalam perkara pidana ini adalah anak, akan tetapi terdakwanya adalah orang dewasa, dan peradilan dilaksanakan untuk mengadili terdakwa.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Sehingga, <u>yang diberlakukan adalah sistem peradilan pidana untuk orang dewasa di lingkungan pe</u><u>r</u><u>adilan umum sebagaimana diatur dalam</u><strong> </strong>Pasal 84 <a href="http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/2647/node/629/uu-no-8-tahun-1981-hukum-acara-pidana" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana</a>.<strong> </strong>Kecuali jika pelakunya adalah anggota TNI, maka akan diadili di pengadilan militer.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Penjelasan selengkapnya dapat disimak dalam ulasan di bawah ini.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify"> </div>
</td>

Diadili Dimana Jika Orang Dewasa yang Melakukan Pidana terhadap Anak?

Anda tidak dapat mengakses fitur Hukumonline Pro setelah

Segera lakukan perpanjangan untuk menghindari pemutusan akses fitur Hukumonline Pro.

Nama

Untuk memperpanjang langganan Hukumonline Pro, segera isi formulir di bawah ini dan tim kami akan menghubungi Anda!

Segera perpanjang langganan Anda untuk dapat mengakses seluruh fitur dari Hukumonline Pro.

Cari peraturan, putusan, artikel, klinik, berita, dan lainnya

Perpanjangan langganan Hukumonline Pro Anda sudah kami terima. Anda akan segera dihubungi oleh Tim Hukumonline untuk mendapatkan akses tanpa batas ke berbagai layanan dan produk terbaik dari Hukumonline Pro.

Hukumonline.com

Ardianto & Masniari Counselors at Law

Altruist Lawyers

Yang  & Co.

NKHP Law Firm

DSLC

Perbedaan Perjanjian Bilateral dan Multilateral

Somasi: Pengertian, Dasar Hukum, dan Cara Membuatnya

Perbedaan Hak Asasi Manusia dan Hak Warga Negara

Hukumnya Meminjam Barang Tanpa Izin

Izin Mendirikan Kantor Perusahaan Asing

<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm; text-align:justify"><span style="color:#333333">Somasi adalah teguran terhadap pihak calon tergugat. Tujuan diberikannya somasi adalah memberi kesempatan kepada pihak calon tergugat untuk berbuat sesuatu atau menghentikan suatu perbuatan sebagaimana tuntutan pihak penggugat.</span></p>

<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm; text-align:justify"><span style="color:#333333">Cara ini efektif untuk menyelesaikan sengketa sebelum perkara diajukan ke pengadilan. Somasi bisa dilakukan individual atau kolektif, baik oleh kuasa hukum maupun pihak yang dirugikan (calon penggugat).</span></p>

<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm; text-align:justify"><span style="color:#333333">Lalu, bagaimana cara membuat somasi? Adakah format khusus atau aturan baku untuk membuat somasi?</span></p>

<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm; text-align:justify">&nbsp;</p>

<p style="margin-left:0in; margin-right:0in"><span style="color:#333333">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda baca ulasan di bawah ini.</span></p>


Somasi: Pengertian, Dasar Hukum, dan Cara Membuatnya 

Warganegara & Partners 

<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm"><em>Merger</em> adalah<strong> </strong>penggabungan dua perusahaan atau lebih menjadi satu perusahaan dengan mempertimbangkan sinergi perusahaan, pajak, pembelian aktiva di bawah biaya penggantian, diversifikasi, dan mempertahankan pengendalian.</p>

<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm">Lantas, apa saya syarat yang harus dipenuhi jika perusahaan melakukan <em>merger</em>?</p>

<p style="margin-left:0cm; margin-right:0cm">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda baca ulasan di bawah ini.</p>


Sovia Hasanah, S.H.

Arsip Jawaban

Bisakah Mencalonkan Diri Menjadi Anggota Legislatif Jika Pernah Dipidana?

Apakah Indekos Wajib Menyediakan Kawasan Tempat Rokok?

Sanksi Bagi Pemegang Anggota Tubuh Anak Perempuan

Jerat Hukum Paranormal yang Berbuat Tidak Senonoh

Apakah Orang Sakit Jiwa Berhak Memilih dalam Pemilu?

Dituduh Melarikan Anak Perempuan Orang Lain

Haruskah Pinjaman Daerah Dituangkan dalam Peraturan Daerah?

Langkah Hukum Jika Kena Prank oleh YouTuber

Benarkah Kartu Nikah Menggantikan Buku Nikah?

Diadili Dimana Jika Orang Dewasa yang Melakukan Pidana terhadap Anak?

Arsip Jawaban Populer

Perbedaan Perjanjian Bilateral dan Multilateral

Somasi: Pengertian, Dasar Hukum, dan Cara Membuatnya

Perbedaan Hak Asasi Manusia dan Hak Warga Negara

Hukumnya Meminjam Barang Tanpa Izin

Izin Mendirikan Kantor Perusahaan Asing

Mitra Prosolution

Ardianto & Masniari Counselors at Law

Altruist Lawyers

Yang & Co.

NKHP Law Firm

DSLC

Tips Hukum

Somasi: Pengertian, Dasar Hukum, dan Cara Membuatnya

Simak! Ini 5 Langkah Merger PT

Video Klinik

Nagih Utang Gak Boleh Bawa2 Polisi! Kenapa?