Komisioner KPI Irsal Ambia (Kiri) dan Ketua Asosiasi Analis Kebijakan Indonesia Trubus Rahadiansyah saat menjadi narasumber dalam diskusi bertajuk RUU Penyiaran untuk Kedaulatan Bangsa dan Negara di Komplek Gedung Parlemen, Selasa (7/3/2023). Foto: Istimewa

Komisi I masih fokus merampungkan penyusunan draf RUU, untuk kemudian disodorkan ke Baleg diharmonisasi dan diboyong ke paripurna disahkan menjadi usul inisiatif DPR.

Perlunya Komitmen Merampungkan RUU Penyiaran

Gedung MA. Foto: RES

Karena Pasal 81 ayat (1) PP No.46/2021 bertentangan dengan Pasal 60A UU Penyiaran jo Pasal 72 angka 8 UU Cipta Kerja.   

Dinilai Dikriminatif, MA Batalkan Aturan Sewa Slot Multipleksing untuk Siaran TV Digital  

Ilustrasi penyiaran. Sumber: HOL

Peran KPI dan Perubahan Paradigma dari UU Cipta Kerja

<p style="margin-left:0in; margin-right:0in">Tindakan <em>sweeping</em> yang Anda maksud merupakan aksi penertiban atas perilaku tidak tertib di masyarakat oleh Polri dan Satuan Polisi Pamong Praja. Setiap orang yang menjadi objek <em>sweeping</em> kepolisian berhak untuk menanyakan surat perintah tugas yang diberikan kepada anggota Polri yang bersangkutan.</p>

<p style="margin-left:0in; margin-right:0in">Selain itu, setiap lembaga penyiaran, termasuk siaran di televisi, wajib menaati <a href="http://www.kpi.go.id/download/regulasi/P3SPS_2012_Final.pdf" style="color:#0563c1; text-decoration:underline" target="_blank"><span style="color:#0563c1">Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Program Siaran (SPS) 2012</span></a>,<strong> </strong>yang salah satunya, mewajibkan lembaga penyiaran memperoleh persetujuan dari narasumber sebelum materi program siaran disiarkan di televisi.</p>

<p style="margin-left:0in; margin-right:0in">Penjelasan lebih lanjut dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</p>


Menyiarkan Rekaman Orang yang Kena <i>Sweeping</i> Polisi Tanpa Izinnya

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Berdasarkan Pasal 118 <em>jo</em>. Pasal 25 ayat (2) <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt5460681737444/node/14/uu-no-28-tahun-2014-hak-cipta" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta</a> (&ldquo;UUHC&rdquo;), perbuatan yang disangkakan adalah pelanggaran hak ekonomi lembaga penyiaran akibat dari penyiaran siaran ulang, komunikasi siaran, fiksasi siaran, dan/atau penggandaannya secara tanpa hak atau tanpa izin.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Secara perdata, dalam hubungan kerja antara <em>freelancer</em> dan pemberi kerja, pemberi kerja bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan <em>freelancer</em> kepada pihak ketiga.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Sedangkan terkait ketentuan pidana dalam UUHC, pengelolalah yang juga bertanggung jawab atas pelanggaran hak ekonomi tersebut.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div>Penjelasan lebih lanjut dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</div>


Tanggung Jawab Perusahaan atas Pelanggaran Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran

Gedung MK. Foto: RES

Para pemohon meminta agar ketentuan Pasal 1 angka 2 UU Penyiaran perlu ditafsirkan mencakup pula penyiaran yang menggunakan internet agar kerugian konstitusional tidak akan terjadi.

INews dan RCTI Persoalkan Penyiaran Lewat Internet

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Karena tidak dikategorikan sebagai layanan jasa penyiaran radio dan televisi, serta tidak menggunakan spektrum frekuensi radio, Komisi Penyiaran Indonesia (&ldquo;KPI&rdquo;) pada dasarnya <strong>tidak berwenang</strong> untuk mengawasi konten YouTube.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Selain itu, dengan atau tanpa penambahan kewenangan baru bagi KPI dalam <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/11783/node/111/uu-no-32-tahun-2002-penyiaran?PHPSESSID=pjar9gc52peh6t0frk1gkoq516" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran</a> pun, pengaturan <a href="https://www.youtube.com/yt/about/policies/#community-guidelines" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Kebijakan dan Keamanan</a><strong> </strong>internal YouTube dan berbagai aturan hukum mengenai informasi elektronik seperti dalam <a href="https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/27912/nprt/1011/undangundang-nomor-11-tahun-2008" style="color:#0563c1; text-decoration:underline">Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik</a>&nbsp;dan perubahannya dapat digunakan untuk menjaga konten YouTube.</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">&nbsp;</div>

<div style="margin-left:0in; margin-right:0in">Penjelasan selengkapnya dapat Anda klik ulasan di bawah ini.</div>
</div>


Pengawasan Konten <i>YouTube</i> oleh Komisi Penyiaran Indonesia

<td style="background-color:#ccc0d9; width:6.5in">
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Melihat pertanyaan Anda, kami akan menitikberatkannya kepada frasa �pada salah satu acara ada artis yang menggunakan kaki untuk menekan sebuah tombol dengan sikap yang sombong�.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Untuk itu secara eksplisit, Pasal 9 <a href="http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4fbefe0a8833f/node/57/peraturan-komisi-penyiaran-indonesia-no-03_p_kpi_12_2009-tahun-2009-standar-program-siaran" style="color:blue; text-decoration:underline">Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia Nomor 03/P/KPI/12/2009 Tahun 2009 tentang Standar Program Siaran</a> mengatur mengenai penghormatan terhadap norma kesopanan dan kesusilaan yaitu:</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
<ol>
<li style="text-align:justify">
<div><em>Program siaran wajib memperhatikan norma kesopanan dan kesusilaan yang dijunjung oleh keberagaman khalayak baik terkait agama, suku, budaya, usia, dan latar belakang ekonomi.</em></div>
</li>
<li style="text-align:justify">
<div><em>Program siaran wajib berhati-hati agar tidak merugikan dan menimbulkan efek negatif terhadap norma kesopanan dan kesusilaan yang dianut oleh keberagaman masyarakat.</em></div>
</li>
</ol>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Senada dengan hal di atas, dalam Pasal 9 <a href="http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt51f5e99c91ce9/node/57/peraturan-komisi-penyiaran-indonesia-no-01_p_kpi_03_2012-tahun-2012-pedoman-perilaku-penyiaran" style="color:blue; text-decoration:underline">Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia Nomor 01/P/KPI/03/2012 Tahun 2012 tentang Pedoman Perilaku Penyiaran</a> juga diatur bahwa lembaga penyiaran wajib menghormati nilai dan norma kesopanan dan kesusilaan yang berlaku dalam masyarakat.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Setiap orang atau sekelompok orang yang mengetahui adanya pelanggaran terhadap Standar Program Siaran dapat mengadukan ke Komisi Penyiaran Indonesia (�KPI�) Pusat dan/atau KPI Daerah.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">Lalu apa sanksi bagi lembaga penyiaran yang melanggarnya? Penjelasan lebih lanjut dapat Anda simak dalam ulasan di bawah ini.</div>
<div style="margin-left:0in; margin-right:0in; text-align:justify">�</div>
</td>

Sanksi Bagi Acara TV yang Melanggar Norma Kesopanan dan Kesusilaan

Beranda

Home

penyiaran

Anda tidak dapat mengakses fitur Hukumonline Pro setelah

Segera lakukan perpanjangan untuk menghindari pemutusan akses fitur Hukumonline Pro.

Nama

Untuk memperpanjang langganan Hukumonline Pro, segera isi formulir di bawah ini dan tim kami akan menghubungi Anda!

Segera perpanjang langganan Anda untuk dapat mengakses seluruh fitur dari Hukumonline Pro.

Cari peraturan, putusan, artikel, klinik, berita, dan lainnya

Perpanjangan langganan Hukumonline Pro Anda sudah kami terima. Anda akan segera dihubungi oleh Tim Hukumonline untuk mendapatkan akses tanpa batas ke berbagai layanan dan produk terbaik dari Hukumonline Pro.

Hukumonline.com

#penyiaran