Masyarakat Kelas Menengah Jadi Calon Investor Potensial Pasar Modal
Berita

Masyarakat Kelas Menengah Jadi Calon Investor Potensial Pasar Modal

Perlu strategi khusus dalam edukasi dan sosialisasi yang dibarengi dengan perluasan variasi produk di pasar modal.

FAT
Bacaan 2 Menit
Masyarakat Kelas Menengah Jadi Calon Investor Potensial Pasar Modal
Hukumonline
Tumbuh pesatnya masyarakat kelas menengah di Indonesia dipercaya sebagai calon investor yang potensial di sektor pasar modal. Alasannya, kata Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad, lantaran masyarakat kelas menengah lebih konsumtif dalam pemenuhan gaya hidupnya, termasuk mengenai pilihan investasi.

Meski memiliki gaya hidup yang konsumtif, pengetahuan investasi masyarakat kelas menengah, khususnya di pasar modal masih minim. Mayoritas masyarakat lebih memilih kelebihan dana mereka untuk diinvestasikan melalui tabungan di bank. Atas dasar itu, OJK menilai perlu ada strategi khusus baik dalam hal edukasi dan sosialisasi dalam berinvestasi di pasar modal.

“Masyarakat perlu diinformasikan pentingnya berinvestasi, dalam rangka menjamin kehidupan yang lebih baik di masa depan,” kata Muliaman dalam sambutan di acara Gerakan Cinta Pasar Modal di Jakarta, Rabu (12/11).

Menurut Muliaman, untuk meningkatkan jumlah investor pasar modal, perlu diterapkan strategi khusus melalui edukasi dan sosialisasi. Bila perlu, strategi ini menyasar kelompok pelajar dan mahasiswa sebagai calon masyarakat kelas menengah baru. Menurutnya, kelompok pelajar dan mahasiswa tersebut juga merupakan calon investor potensial di sektor pasar modal.

Ia mengatakan, upaya edukasi dan sosialisasi ini perlu dibarengi dengan upaya pendalaman pasar melalui perluasan variasi produk yang ditawarkan di pasar modal. Baik produk pasar modal konvensional maupun produk pasar modal syariah. Bukan hanya itu, variasi produk juga perlu diringi dengan kemudahan akses atas produk-produk pasar modal tersebut.

“Ini menjadi penting, supaya masyarakat memiliki banyak alternatif pilihan investasi yang menarik dan aksesnya mudah dijangkau,” tutur Muliaman.

Peluncuran Genta Pasar Modal ini diselenggarakan oleh Self Regulatory Organization (SRO) yang terdiri dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Peluncuran program ini juga bekerjasama dengan Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI), Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI), Asosiasi Profesi Pasar Modal Indonesia (APPMI) dan Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) serta didukung Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Frederica Widyasari Dewi, mengatakan tujuan peluncuran program ini untuk meningkatkan jumlah saham yang beredar. Acara ini melibatkan 5000 investor pasar modal.

“Program ini lahir untuk membekali masyarakat dengan pengetahuan dan cara berinvestasi yang benar di pasar modal melalui program sosialisasi dan edukasi,” katanya.
Tags:

Berita Terkait