50 Perempuan Berbagi Kisah Inspiratif Menghadapi Era AI melalui Hukumonline's NeXGen Lawyers 2023
Hukumonline's NeXGen Lawyers 2023

50 Perempuan Berbagi Kisah Inspiratif Menghadapi Era AI melalui Hukumonline's NeXGen Lawyers 2023

Inilah 50 kartini dari berbagai firma hukum yang menceritakan bagaimana teknologi kecerdasan buatan dapat mengubah cara pandang mereka sebagai lawyer dan bagaimana mereka dapat terus menginspirasi lawyer lainnya dalam menghadapi era digitalisasi yang begitu pesat perkembangannya.

Oleh:
Tim Hukumonline
Bacaan 11 Menit

Hukumonline.com

Maria berpendapat bahwa mengikuti perkembangan teknologi tidak cukup hanya dengan memahami peraturan yang ada, tetapi harus selalu mencoba memahami hal-hal teknis yang terkait, ini termasuk value-added yang semua counsel harus miliki. Pemahaman terhadap hal teknis juga amat membantu dalam memahami tujuan klien dan me-manage ekspektasi dari regulator yang terkait ketika mendiskusikan interpretasi perundang-undangan.

11. Selalu Ingin Tahu dan Mencari Tahu untuk Stay Relevant

Hukumonline.com

Untuk bisa beradaptasi dengan perkembangan digital, Tika menerapkan tiga prinsip hidup yaitu mendengar, membaca dan mencari tahu.

12. Adinda Kartika Putri: Asah Empati di Tengah Disrupsi Teknologi

Hukumonline.com

Adinda menuturkan, mesin dan teknologi mungkin bisa melakukan banyak hal. Namun, kehadiran manusia selalu menawarkan nilai lebih: feeling of empathy. Dengan empati, seorang pengacara dapat memahami emosi lawan bicara, dan beradaptasi dengan latar belakang lawan bicaranya.

13. Perkembangan Teknologi Artificial Intelligence Menjadi Sarana Game Changer bagi Advokat Wanita Muda

Hukumonline.com

Bagi Sellin, kehadiran AI justru dapat dijadikan sebagai asisten dalam menjalankan pekerjaan, bukan pengganti. Ia berpendapat, teknologi kecerdasan buatan ini menjadi sarana bagi perempuan untuk berkembang dan lebih maju dari AI itu sendiri.

14. Teknologi sebagai Kawan atau Lawan?

Hukumonline.com

Christine menyakini bahwa meski dalam era disruptif ini, the future is not set, yet it is becoming more exciting and multiple doors may open for everybody who genuinely strives, even within its fluidity.

15. Perempuan sebagai Profesi Hukum dalam Mengatasi Tantangan Teknologi Berupa Artificial Intelligence

Halaman Selanjutnya:
Tags: