Ancaman Data Pribadi Diperjualbelikan di Balik Judi Online
Terbaru

Ancaman Data Pribadi Diperjualbelikan di Balik Judi Online

Data tersebut akan diolah penyedia jasa judi online untuk keperluan yang menguntungkan pihaknya dan merugikan si pengguna jasa judi online.

Oleh:
Willa Wahyuni
Bacaan 2 Menit
Ancaman Data Pribadi Diperjualbelikan di Balik Judi Online
Hukumonline

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyebut transaksi judi online sejak awal 2023 hingga September 2023 diakumulasikan lebih dari Rp200 triliun. Pihak PPATK tengah menganalisis lebih dari 159 juta transaksi yang memiliki nilai lebih dari Rp160 triliun.

Hingga saat ini PPATK terus memantau aliran dana yang diduga terkait dengan transaksi judi, baik judi konvensional maupun judi online. Khusus periode Agustus hingga September 2023, PPATK telah menyampaikan Hasil Analisis terkait perjudian kepada Kepolisian, dengan rincian 21 Hasil Analisis Proaktif dan 16 Hasil Analisis Reaktif berdasarkan permintaan Kepolisian.

Dilansir laman PPATK, aktivitas judi online di Indonesia kian merebak sejalan dengan perkembangan teknologi yang kian canggih. PPATK menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak tergiur dengan berbagai bentuk judi online dan dapat bekerjasama memberikan informasi penting terkait dengan judi online melalui kanal pengaduan publik aparat penegak hukum maupun pengaduan pencucian uang PPATK.

Baca Juga:

Selain menimbulkan dampak kecanduan dan dampak sosial lainnya, ancaman yang tak kalah merugikannya dari bermain judi online adalah ancaman terhadap data pribadi. Data pribadi pemain judi online sangat rentan diperjualbelikan.

Judi online biasanya menggunakan aplikasi ilegal yang tidak tersedia di platform resmi dan banyak situs judi online ini yang hanya melalui situs mobile. Selain ilegal, kebijakan privasi yang diatur dalam judi online juga tidak jelas, yang mana data pribadi dapat disalahgunakan sangat tinggi kemungkinannya.

Kemudian, tidak ada jaminan penyedia layanan jasa judi online tersebut tidak memperjualbelikan data pribadi penggunanya untuk memperluas jangkauan mereka atau untuk kepentingan pribadi mereka.

Tags:

Berita Terkait