Baginya, tahun 2020 menjadi tahun yang amat berarti, dimana ia mendirikan firma hukumnya sendiri dan mengirimkan sinyal bagaimana ia akan tetap melakukan kerja terbaik terlepas dari preferensi gaya berpakaiannya dengan warna kesukaannya itu.
“Saya memilih untuk mencap diri kami dengan warna merah jambu untuk memecahkan batas-batas yang membatasi wanita profesional yang cerdas untuk mengekspresikan diri. Kami merangkul feminitas kami, dan itu tidak menghalangi kami untuk sukses," ungkap Martinez mengenang awal mula pendirian kantornya kepada Entrepreneur.com.
Meski mengawali kariernya sebagai seorang ‘solo player’, namun seiring dengan bertumbuhnya popularitas Martinez di TikTok dan Instagram membuatnya menarik karyawan wanita. Dalam hal ini, mereka “yang suka girlie, suka warna merah muda, suka pesannya”.
Inspirasi menjadi seorang lawyer imigrasi muncul di benak Martinez disebabkan oleh pengalamannya ketika pindah ke Amerika Serikat dari Meksiko di usianya yang waktu itu masih 10 tahun. Gagasannya mendirikan firma dengan konsep serba merah muda ini didukung pula oleh suami Martinez yang bahkan ikut muncul pada portal firma.
“Klien kami menemukan bahwa kami menonjol dari lawyer imigrasi lainnya, dan klien kami secara khusus mengingat kami karena branding merah muda. Klien perempuan mempekerjakan kami karena mereka menyukai agenda feminis kami dan dapat berhubungan dengan kami dalam hal ketidaksetaraan dan diskriminasi gender.”
Sehubungan dengan Barbie, Martinez mengaku punya kenangan tersendiri. Pada suatu ketika, salah satu kliennya mengirim dirinya Barbie Elle Woods, seorang karakter mahasiswa hukum yang kemudian berkarier menjadi seorang lawyer di film legendaris “Legally Blonde” (2001). Film itu menjadi film favorit Martinez sepanjang masa.
“Saya bisa memahami Elle Woods, yang mengalami 'penghalang sederhana', keyakinan bahwa Anda tidak dapat memprioritaskan penampilan tanpa terlihat bodoh. Awalnya memang sulit menemukan baju pink. Tapi sekarang, merah muda adalah warna yang sedang tren,” katanya bangga.