Direktur Legal Uniqlo Ungkap Pengalaman ‘Manis’ Saat Menjadi Lawyer
Utama

Direktur Legal Uniqlo Ungkap Pengalaman ‘Manis’ Saat Menjadi Lawyer

Pengalaman di kantor hukum itu menjadi bekal yang penting dan berharga ketika nantinya menjalani profesi in house counsel.

Ady Thea DA
Bacaan 3 Menit

Pengalaman “manis” di kantor hukum itu menjadi bekal yang penting dan berharga bagi Irma ketika menjalani profesinya saat ini sebagai in house counsel. Ketika bekerja di law firm, klien tidak berada di tempat yang sama. Sementara ketika menjadi in house counsel pemangku kepentingan berada di tempat kerja yang sama. Sehingga in house counsel dituntut untuk berpikir lebih cepat dan lincah untuk menghasilkan solusi efektif bagi perusahaan.

Irma mengatakan sedikitnya ada 2 kompetensi yang dibutuhkan untuk menjadi in house counsel yang baik. Pertama, good legal knowledge atau pengetahuan hukum yang baik. Kedua, harus memiliki kekhususan di bidang hukum tertentu yang dibangun lewat pengalaman sebelumnya berkarier profesi hukum lain.

Menurut Irma, firma hukum adalah “sekolah” yang tepat sebelum meniti karier sebagai in house counsel. Ketika bekerja di kantor hukum, Irma mempelajari bagaimana menangani persoalan klien dari beragam latar belakang industri. Menuntut kerja yang efisien dan lincah yang berguna sebagai bekal menjadi in house counsel.

“Banyak yang saya dapat ketika bekerja di law firm yang kemudian saya adopsi ketika menjadi in house counsel, seperti contract drafting, negosiasi. Bahasa Inggris juga harus lancar,” ujar Irma.

Tak kalah penting, bagi Irma in house counsel harus mampu berkomunikasi dan menjalin hubungan dengan baik kepada internal dan eksternal perusahaan. Sebab, divisi legal adalah tim yang memberikan supporting bagi divisi lainnya. Perlu dipastikan dukungan yang diberikan itu nyaman dan baik, sehingga bisa menghasilkan saran hukum yang win-win solution untuk semua pemangku kepentingan.

Selama hampir 20 tahun menggeluti profesi sebagai in house counsel, Irma memiliki segudang pengalaman di beberapa perusahan termasuk law firm. Selama ini ada pandangan yang menganggap kerja-kerja in house counsel hanya mengurusi soal lobi-lobi, negosiasi, kontrak, dan legal drafting. Tapi Irma mengalami pengalaman unik. Dia pernah dilempari bom molotov oleh massa yang melakukan demonstrasi di depan kantornya. Kala itu ramai isu sentimen anti Malaysia.

“Saya tidak pernah membayangkan in house counsel menghadapi situasi yang seperti itu. Role in house counsel itu kan biasanya lobi-lobi, negosiasi, legal drafting, tapi ternyata bisa berhadapan dengan situasi yang seperti itu juga.”

Tags:

Berita Terkait