“Edukasi dan publikasi itu penting karena masih banyak pandangan yang keliru soal kepailitan,” bebernya.
Pandangan yang kurang tepat soal kepailitan itu, menurut Rafles antara lain karena memang ada oknum tapi juga karena ketidaktahuan sehingga muncul stigma negatif. Dengan menggandeng Hukumonline diharapkan publikasi yang dilakukan bisa menjangkau publik secara luas.
Platform digital melalui Hukumonline diharapkan bisa memudahkan publik dalam mengakses informasi. Sehingga informasi itu bisa diakses kapan dan dimana saja selama terkoneksi jaringan internet.
Chief Content Officer Hukumonline, Amrie Hakim, mengapresiasi kerjasama tersebut dan berharap akan ada berbagai program AKPI yang bisa dipublikasikan kepada profesi kurator dan pengurus di seluruh wilayah. Terbuka juga peluang untuk menyampaikan program AKPI melalui roadshow ke berbagai kampus.
“Harapan kami kerjasama ini bisa lebih dimaksimalkan. Jumlah pembaca atau pengguna Hukumonline dalam sebulan mencapai 6 juta,” pungkasnya.