Ketika Novel Baswedan Lebih Dihargai di Luar Negeri 
Berita

Ketika Novel Baswedan Lebih Dihargai di Luar Negeri 

Novel menerima penghargaan dari lembaga antikorupsi Malaysia.

Aji Prasetyo
Bacaan 2 Menit

 

Baca:

 

Presentasi di UNCAC

Novel akan menerima penghargaan bertepatan pada peluncuran Perdana International Anti-Corruption Champion Foundation (PIACCF) di Malaysia pada Selasa (11/2/2020) mendatang. PIACCF merupakan yayasan yang didirikan GIACC untuk membantu pemberantas korupsi yang menjadi korban teror dan initimidasi. 

 

Saat dikonfirmasi mengenai hal ini, Novel membernarkannya. "Iya betul dapat undangan penghargaan itu. Memang betul dapat undangan dari Malaysia, tapi penghargaannya belum (saya) diterima,” kata Novel saat dikonfirmasi awak media, Jumat (31/1). Penghargaan itu sendiri rencananya akan diberikan pada 11 Februari 2020. 

 

Diketahui, Novel diteror dengan disiram air keras pada 11 April 2017 silam. Setelah 2,5 tahun dengan sejumlah tim yang dibentuk, kepolisian mengamankan Robby dan Rahmat, dua orang yang diduga meneror Novel pada Kamis (26/12/2019). Keduanya merupakan anggota polisi aktif dari Satuan Brimob. Meski demikian, setelah penangkapan lebih dari sebulan, belum diketahui secara pasti motif Robby dan Rahmat meneror Novel. Kepolisian juga belum berhasil mengungkap otak atau pelaku utama dari teror tersebut. 

 

Teror dengan air keras bukanlah yang pertama dialami Novel. Saat menjadi pembicara dalam sesi khusus (special session) tentang 'perlindungan bagi lembaga anti korupsi dan pegawai anti korupsi' dari rangkaian konferensi negara-negara pihak penandatangan konvensi PBB melawan korupsi atau Conference of State Parties (CoSP) United Nations Convention Against Corruption (UNCAC) di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab pada akhir tahun lalu, Novel mengungkapkan lebih dari tujuh kali diserang dan diteror selama menjadi kasatgas penyidik KPK.

 

Baca:

 

Novel berkata, serangan dan teror yang dialaminya tak terlepas dari kerja-kerja pemberantasan korupsi yang dilakukannya selama ini. Selama menjadi kasatgas penyidik KPK, Novel menyebut tak kurang 197 tersangka dijebloskannya ke penjara, termasuk ketua MK, ketua DPR, tiga menteri, gubernur, 72 anggota DPR dan DPRD, 18 bupati dan walikota, dua jenderal polisi, empat hakim, tiga jaksa. Selain itu, dari perkara pencucian uang yang ditanganinya telah merampas aset koruptor senilai sekitar Rp2 triliun. 

 

Novel menduga penghargaan dari Lembaga Antikorupsi Malaysia diberikannya atas atas presentasinya di Abu Dhabi tersebut. “Mungkin didasarkan dari pemaparan saya sewaktu di The United Nations Convention Against Corruption. Konferensi itu dilakukan di Abu Dhabi, Uni Emirates Arab,” kata Novel. 

 

Hukumonline telah meminta tanggapan Juru Bicara KPK Ali Fikri terkait hal ini. Ia memang membenarkan kalau salah satu penyidiknya mendapat penghargaan tersebut, namun ia enggan memberikan tanggapan dan meminta untuk menghubungi Biro Humas.

Tags:

Berita Terkait