Keuangan Transparan, Hubungan lebih Nyaman
Kolom

Keuangan Transparan, Hubungan lebih Nyaman

Terdapat empat hal penting yang perlu diperhatikan agar keuangan firma menjadi lebih baik dan karenanya mudah-mudahan kantor hukum menjadi lebih langgeng.

Bacaan 4 Menit
Keuangan Transparan, Hubungan lebih Nyaman
Hukumonline

Umumnya mitra di kantor hukum menghindari pembahasan detail mengenai pengelolaan keuangan firma. Padahal masalah pengelolaan keuangan seringkali menjadi sebab perpisahan mitra kantor hukum.

Kenapa? Observasi saya umumnya mitra kantor hukum ingin fokus pada proses memberikan jasa terbaik kepada klien. Masalah keuangan biar saja diurus oleh tim keuangan dan mitra pengelola.

Saya mencatat paling tidak ada empat hal penting yang perlu diperhatikan agar keuangan firma menjadi lebih baik dan karenanya mudah-mudahan kantor hukum menjadi lebih langgeng.

Pertama, pilihan model usaha yang tepat. Kantor hukum harus memiliki model usaha yang tepat. Sebagaimana badan usaha umumnya, jika suatu kantor hukum ingin menjalankan praktik secara berkelanjutan, pemasukan harus lebih besar dari pengeluaran. Ini tampak seperti hal yang mudah. Akan tetapi dalam pelaksanaannya bisa jadi cukup sulit.

Baca juga:

Karena advokat bekerja dan diberikan kompensasi berdasarkan kasus-kasus yang ditangani. Besarnya kompensasi tergantung besar kecilnya pekerjaan. "Terms of payment" juga tidak seragam. Tidak jarang pekerjaan dibayar dalam waktu yang panjang setelah pekerjaan selesai. Ada periode di mana pekerjaan tidak terlalu banyak, sehingga pemasukan fluktuatif. Tentu kantor hukum bisa membuat berbagai pengaturan untuk memitigasi kondisi ini seperti aturan "terms of payment" yang tegas dan pengelolaan proyek yang baik. Namun untuk dapat melakukan hal tersebut dengan baik, pencatatan keuangan yang baik menjadi prasyarat.

Kedua, pemisahan keuangan pribadi dan kantor. Guna memiliki laporan keuangan yang baik, pengelolaan keuangan pribadi tidak boleh dicampur dengan keuangan kantor. Percampuran pribadi dan kantor ini seringkali menjadi sumber petaka. Untuk kantor dengan satu mitra, ini bisa membuat ketidakjelasan antara biaya keperluan kantor serta pribadi sehingga berpotensi mengakibatkan mismatch antara pemasukan dan pengeluaran. Bayangkan hambatan yang dialami bagian keuangan kantor untuk mengingatkan sang mitra bahwa pengeluaran pribadinya terlalu besar sehingga tidak bisa lagi ditanggung kantor.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait