Membuktikan Keberadaan Setan di Pengadilan
Resensi

Membuktikan Keberadaan Setan di Pengadilan

Film horor yang juga bernuansa hukum.

YCB
Bacaan 2 Menit

Lantaran pengobatan medis tak kunjung membuahkan hasil, kedua orang tua Emily memanggil Moore, pendeta Katolik Roma. Sang ayah, Nathaniel Moore dan ibunda, Maria Rose, sepakat mengalihkan pengobatan lewat pengusiran roh jahat (exorcism).

Emily ditengarai kerasukan roh jahat. Setidaknya ada enam arwah yang bersarang di tubuhnya. Mereka adalah Cain, putra Adam yang membunuh Abel saudaranya sendiri (dalam Al-Quran, Cain disebut Qabil dan Abel dinamai Habil); Nero, kaisar Roma nan kejam; Judas Iscariot, murid pengkhianat Yesus; salah satu arwah dari Legion, pasukan Roma; Belial, setan yang terkutuk menurut kepercayaan Yahudi; serta Lucifer, setan yang merasuk mendarah-daging. Emily sendiri yang menuturkan hal itu.

Hingga Emily memutuskan tak memerlukan lagi pertolongan, baik medis maupun pengusiran roh. Emily akhirnya meninggal lantaran kondisi fisiknya yang terlanjur kritis. Penyidik medis menyatakan Emily meninggal lantaran tak memperoleh pertolongan medis.

Penuntut publik Ethan Thomas (Campbell Scott) menyeret Moore ke pengadilan dengan tuduhan kelalaian. Thomas menuduh Moore sengaja menghentikan upaya medis. Dia percaya, nasib Emily bisa tertolong jika pengobatan medis masih rutin dilanjutkan.

Erin bersikukuh Emily bukan terkena penyakit. Erin menghadirkan saksi ahli, Dr. Adani. Antropolog tersebut menjelaskan, di berbagai daerah, masyarakat memang mengenal konsepsi kerasukan.

Judul Film

The Exorcism of Emily Rose

Durasi

119 menit

Produksi

Screen Gems, Sony Picture Entertainment dan Lakeshore Entertainment (2005)

Sutradara

Scott Derrickson

Pemain

Laura Linney, Tom Wilkinson, Campbell Scott, Jennifer Carpenter, Mary Beth Hurt

Debat Menarik
Film ini unik. Dibilang film horor iya, dibilang film hukum juga bisa. Jika penonton jeli, titik perhatian film ini bukan pada tensi thriller yang tercipta. Selain segi suspensi, film ini juga menyuguhkan sisi menarik pertarungan argumentasi Erin-Thomas.

Tags: