Membuktikan Keberadaan Setan di Pengadilan
Resensi

Membuktikan Keberadaan Setan di Pengadilan

Film horor yang juga bernuansa hukum.

YCB
Bacaan 2 Menit

Moore sedikit terbantu dengan alat bukti, sebuah tape perekam. Pada saat ritual pengusiran berlangsung, sang pastur merekamnya. Terdengar Emily memiliki dua warna suara. Yang pertama suara lemah khas gadis ringkih. Kedua, suara agresif berat yang dipercaya Moore sebagai suara arwah yang berbicara lewat tubuh Emily. Emily berbicara dengan beraduk-aduk bahasa, Jerman, Yunani Kuno, Aramaic, serta Yahudi.

Thomas menilai rekaman tersebut adalah hasil karya yang kreatif. Namun belum cukup membuktikan suatu apapun. Lagipula, Thomas mencatat, di bangku kuliah, Emily memang mempelajari beragam bahasa tersebut. Dan hal itu dibenarkan oleh Moore.

Kembali Moore tertantang oleh sebuah bukti, yakni surat yang ditulis Emily menjelang meninggal. Dalam surat tersebut, Emily berkisah tentang apa yang dia alami malam hari menjelang kematiannya.

Kala itu, 21 Oktober (yang bertepatan pula dengan Halloween), Emily keluar ke halaman peternakan. Emily mengaku bertemu dengan Bunda Maria. Emily menggugat, jika dia adalah gadis yang baik, mengapa para setan bermukim di dalam tubuhnya. Bunda Maria hanya menjawab, setan tak akan pergi dari tempat dimana dia tinggal.

Bunda Maria menawarkan dua pilihan, apakah Emily bersedia mengikutinya, atau tetap tinggal. Emily memutuskan yang kedua. Setelah mengambil keputusan, timbul tanda luka pada tapak tangan dan kakinya. Luka tersebut mirip bekas pacak paku, seperti yang dimiliki Yesus yang tersalib. Moore percaya, itulah ‘sentuhan Tuhan'. “Suatu saat, Emily bakal jadi orang suci,” tandas Moore. Esok harinya, Emily menutup mata.

Lagi-lagi Thomas tak percaya begitu saja. Luka tangan Emily, menurut analisis Thomas, adalah akibat dia menggenggam kawat duri pagar peternakan. “Malam itu, Emily berhalusinasi,” ujar Thomas. Thomas lagi-lagi berkeyakinan, faktanya, Emily bukannya  santa, melainkan sakit.

Erin pun dalam sesi akhir sidang memberikan pernyataan yang patut direnungkan. Bahwa Emily terkena penyakit, belum tentu fakta. Bahwa Emily kerasukan, masih ada kemungkinan. “Fakta tak menyisakan kemungkinan (facts leave no room for possibility),” tuturnya. Dan faktanya, Pastur Moore sangat mencintai Emily dan berusaha menolongnya.

Halaman Selanjutnya:
Tags: