Menjaga Work Life Balance bagi Advokat dengan ‘Quality over Quantity’
Women in Law Stories

Menjaga Work Life Balance bagi Advokat dengan ‘Quality over Quantity’

Menurut Miriam Andreta, kunci menjaga keseimbangan antara keluarga dengan pekerjaan profesi advokat adalah dengan mengedepankan kualitas ketimbang kuantitas.

Oleh:
Ferinda K Fachri
Bacaan 2 Menit
Partner Kantor Hukum Walalangi & Partners, Miriam Andreta. Foto: RES
Partner Kantor Hukum Walalangi & Partners, Miriam Andreta. Foto: RES

Miriam Andreta adalah seorang Partner Kantor Hukum Walalangi & Partners (W & P) yang merupakan lulusan dari FH Universitas Gadjah Mada dan University of Tokyo. Ia kini tergabung dengan sejumlah organisasi profesi. Seperti Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi), Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM), dan Asosiasi Advokat Persaingan Usaha Indonesia (ICLA).

Lebih dari 15 tahun pengalaman di bidang pemberi pinjaman asing dan domestik untuk perusahaan Indonesia. Miriam juga telah memberi nasihat kepada perusahaan lokal dan asing tentang berbagai masalah antitrust yang berkenaan dengan bisnis klien, termasuk membantu proses merger yang dilakukan.

Belum lama ini, Hukumonline berkesempatan mewawancarai Miriam berkenaan dengan profesinya sebagai advokat perempuan. Ia memandang tidak ada perbedaan dalam firma hukum, dimana peran pria dan wanita dianggap sama pentingnya. Keduanya, dituntut bersikap profesional dan memberikan yang terbaik untuk kantor hukum.

“Hal ini bisa dilihat di kantor-kantor hukum di Indonesia. Dimana baik yang yang dipimpin oleh perempuan atau laki-laki sama-sama di-manage dengan baik,” terang Miriam di kantornya, Jum’at (17/6/2022) lalu.

Untuk mengetahui lebih lanjut, simak video pada tautan berikut!

Dia mengakui terdapat tantangan yang umum dihadapi perempuan yang berkarier sebagai advokat. Tantangan tersebut terletak pada bagaimana membagi peran antara dalam keluarga dan sebagai advokat. Untuk memecah masalah itu, menurutnya dapat dilakukan melalui profesionalisme dan manajemen waktu sebagai kunci utama.

Profesionalisme dengan sendirinya akan mendorong seorang advokat agar memberikan yang terbaik bagi pekerjaannya. Sedangkan dalam hal manajemen waktu untuk keluarga, Miriam berbagi tips untuk mengedepankan kualitas ketimbang kuantitas.

Baca Juga:

Tags:

Berita Terkait