Once: Dari Lawyer ke Rocker
Profil

Once: Dari Lawyer ke Rocker

Kalau disebut nama Elfonda Mekel SH, mungkin banyak orang tidak kenal, tapi coba sebut nama Once, apalagi dengan tambahan embel-embel Dewa, niscaya banyak orang, minimal penikmat musik di tanah air, akan menganggukkan kepala.

Nay
Bacaan 2 Menit

Maklum, sebagai anak jurusan Biologi di SMA, ia merasa jalan hidupnya adalah menjadi dokter atau insinyur. Saat bingung menentukan pilihan ketiga UMPTN, ibu dari sohib kentalnya di SMA, Rizki, secara berseloroh menyarankan agar ia  mendaftar Fakultas Hukum. Alasannya simpel, agar kelak Once bisa menjadi notaris. Dan takdir menggariskan anak seorang nahkoda kapal ini diterima di fakultas pilihan ketiganya.

Masa kuliah dilaluinya dengan tetap bermain band. Bersama beberapa anak UI lainnya, Once juga membentuk sebuah band. Uniknya, band ini tidak mempunyai nama. Nama band baru ditentukan ketika akan manggung dan nama itu dipilih dari judul berita yang menjadi headline koran hari itu. Walhasil, mereka pernah manggung dengan nama "PDI Pecah Band", atau "Cacuk Dipecat Band" atau "Sampah Impor Band". Bahkan, suatu kali band tersebut sempat mempunyai nama sangat panjang, yaitu "Presiden Soeharto Sebenarnya Sudah Lelah Menjadi Presiden, AkanTetapi...Band".

Kegiatan menyanyi terpaksa terhenti pada 1993 ketika Once tiba-tiba mengalami gangguan pada pita suaranya. Ada penebalan pada pita suara, sehingga tidak bisa bergetar. Jangankan menyanyi, kala itu untuk berbicara pun, kepalanya terasa sakit. Berbagai dokter spesialis THT pun ia sambangi, namun tidak kunjung sembuh. Akhirnya, mahasiswa angkatan 1989 ini memutuskan untuk konsentrasi pada studinya agar cepat lulus dan bekerja. Sejak itu ia tidak berpikir lagi untuk menjadi penyanyi. 

Dengan skripsi soal kontrak TV Kabel, yang saat itu baru akan masuk ke Indonesia, Once lulus pada tahun 1996. Setelah itu, ia bekerja sebagai legal coordinator di Chyoda, sebuah perusahaan konstruksi. Sekitar dua tahun di Chyoda, Once pindah ke proyek penelitian kerjasama antara Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan CSIRO (Commenwealth Scientific Industrial Research Organisation) dari Australia. Proyek bernama MSS LIPI Project itu bertujuan untuk meningkatkan kinerja LIPI dalam melakukan penelitian. Once bekerja sebagai Office Manager, sebagai jembatan antara konsultan dari CSIRO dengan LIPI.

Sekitar 1997, di tengah kesibukannya bekerja kantoran, kondisi suara Once mulai membaik. Ia pun kembali menyanyi di sebuah cafe di bilangan Blok M seminggu sekali, hanya untuk fun. Di situ anggota band Dewa 19 kerap datang menonton. Rupanya, Once juga tak asing dengan personil grup band itu karena rumahnya di daerah Pinang Mas, Pondok Indah, hanya berjarak kurang dari 200 meter dari markas Dewa.

Setelah hengkang dari proyek MSI LIPI pada 1998, ia pun mulai serius ke dunia musik. Bersama Ahmad Dani, ia menggarap rekaman untuk film Kuldesak dan sempat rekaman album kompilasi lagu pop serta membuat mini album berjudul Seribu Angan bersama Pay (BIP), Ronald (ex Gigi) dan alm Andi Liani. 

Tahun 1999, Once resmi bergabung dengan Dewa 19 sebagai vokalis. Saat itu, meski nama Dewa masih populer, keadaan internal band sudah tidak sehat. Digambarkan, kondisi dewa saat itu antara hidup segan mati pun tak mau.

Tags: