Once: Dari Lawyer ke Rocker
Profil

Once: Dari Lawyer ke Rocker

Kalau disebut nama Elfonda Mekel SH, mungkin banyak orang tidak kenal, tapi coba sebut nama Once, apalagi dengan tambahan embel-embel Dewa, niscaya banyak orang, minimal penikmat musik di tanah air, akan menganggukkan kepala.

Nay
Bacaan 2 Menit

Menggantikan vokalis sebuah band yang sudah terkenal, jelas bukan tantangan ringan. Apalagi karakter vokal Once sama-sekali tidak mirip dengan Ari Lasso, vokalis Dewa sebelumnya.

Album Bintang Lima menjadi taruhan bagi Once dan personil Dewa 19 lainnya. Pesimisme tidak hanya berasal dari perusahaan label rekaman atau rekan musisi, eks personil Dewa pun merasa pesimistis. Saat itu, Once merasa berhadapan dengan taruhan sebuah kesuksesan band besar. Untunglah, album tersebut meledak dan terjual sebanyak 1,7 juta kopi.

Memutuskan bergabung dengan Dewa pun bukan suatu keputusan yang mudah. Once sadar sepenuhnya bahwa dengan menjadi vokalis Dewa, ia memilih karir yang  jauh berbeda dari latar belakang pendidikannya di bidang hukum. Namun, baginya, hidup adalah serangkaian misi. Setiap mendapat misi yang baru, entah itu bekerja di bidang hukum atau bergabung dengan band terkenal, Once selalu ingin tahu seberapa jauh ia bisa mengerjakan misi tersebut dan sampai dimana ia akan mentok.

Pertimbangan lain Once, karir di bidang hukum selalu bisa dilakukan setiap saat. Sedangkan di sebuah band, usia paling tua biasanya hanya sampai 40 tahun. Menurutnya, di bagian dunia manapun, rata-rata band yang populer personilnya berusia antara 20 sampai 35 tahun.

Menjadi vokalis band, tidak berarti ilmu hukum Once sama sekali tidak digunakan. Once kadang menyempatkan untuk mereview kontrak Dewa, terutama untuk kontrak yang jangka waktunya lama, seperti kontrak iklan, kontrak rekaman atau kontrak tur di puluhan kota. Untuk kontrak yang biasa, karena sudah ada standarnya dan tidak punya cukup waktu, ia merasa tidak perlu untuk mereviewnya.

Ilmu hukum Once juga berguna ketika lagu Dewa yang berjudul Arjuna Mencari Cinta dianggap menjiplak  novel berjudul sama karya Yudhistira NM Massardi, yang belakangan dijadikan film. 

Saat itu, Once memberi masukan pada Dani sebagai pencipta lagu itu. Menurutnya, dalam soal hak cipta, judul yang sama tidak menjadi masalah. Yang menjadi masalah jika content atau muatannya sama. Banyak sekali lagu di dunia ini yang mempunyai judul yang sama. Kalaupun Dani mendapat insiprasi dari film Arjuna Mencari Cinta, itu juga bukan berarti ia otomatis meniru. Yang penting, content di lagu tidak sama dengan isi film tersebut. Daripada ribut berkepanjangan, Once menyarankan agar Dani menempuh jalur hukum saja. Namun, perusahaan rekaman tempat mereka bernaung lebih memilih jalur damai. Hal ini cukup disayangkan oleh Once. Karena jika kasus itu sampai ke pengadilan, kasus itu bisa menjadi preseden dan pendidikan hukum bagi banyak orang.

Halaman Selanjutnya:
Tags: