Perjalanan Menjadi Ibu dan Karier Profesional
#HangingOutWithHukumonline Mother’s Day Celebration 2023

Perjalanan Menjadi Ibu dan Karier Profesional

Perjuangan perempuan yang bermula dengan menitikberatkan pada kesetaraan dalam pendidikan, kesejahteraan, dan keluarga, dibincangkan dengan kerangka konteks kekinian dan proyeksi di masa depan.

Tim Hukumonline
Bacaan 4 Menit

Muthia Soebagjo – Vice President Legal PT Indika Energy Tbk

Hukumonline.com

Kesetaraan gender antara perempuan dan laki-laki dimaknai Muthia dengan kesadaran bahwa perempuan memiliki keistimewaan, seperti halnya kemampuan untuk melahirkan anak dan seterusnya. Berangkat dari pemahaman tersebut, ia percaya bahwa perempuan berdaya adalah mereka yang paham kemampuan, kapasitas dan kebutuhan dirinya serta mengoptimalkannya dari waktu ke waktu. Termasuk dengan mengambil langkah rehat ketika harus menyesuaikan diri menjalani peran baru sebagai seorang ibu, di tengah tanggung jawab pekerjaan yang ada.

Dalam mengasuh anaknya, Muthia bersama suami membangun teamwork yang padu dan mengutamakan kualitas serta connection dalam tiap interaksi keluarga. Ia juga membekali anak dengan pondasi keyakinan agama sekaligus toleransi, agar menjadi manusia yang terampil mengarungi masa depan yang semakin dinamis.

Sri Ainin Muktirizka – Direktur SDM & Hukum PT ASABRI (Persero)

Hukumonline.com

Teladan nilai-nilai keimanan serta keilmuan dari sang ayahanda serta kemampuan berkawan dan kepercayaan diri dari ibundanya turut diajarkan Rizka kepada anak-anaknya sekarang. Perjuangan membesarkan anak jugalah yang membuatnya tangguh dalam menapaki karier hingga menduduki posisi tinggi dalam karier.

Rizka dan suaminya berkomitmen menjaga interaksi dengan anak-anak mereka setiap hari saat makan bersama. Untuk mempersiapkan anak-anak menyambut zamannya, ia menekankan pentingnya keterbukaan untuk belajar dari mana saja dengan tetap mempunyai karakter diri berlandaskan moral yang baik. Di masa depan, Rizka berharap kesetaraan antara perempuan dan laki-laki dalam konteks profesional akan mendorong masing-masing pribadi untuk mengutamakan kompetensi diri.

Sri Patriawati T Soetjipto – Senior Vice President, Head of Transaction Legal PT Indonesia Infrastructure Finance

Hukumonline.com

Wati menilai bahwa perempuan berdaya ialah yang membuat pilihan dalam hidup untuk mengembangkan dirinya dari waktu ke waktu. Dalam mengarungi perjalanan kariernya selama bekerja 25 tahun belakangan, kesuksesan ia dapatkan dengan penuh proses yang mengutamakan nilai-nilai integritas, keseimbangan hidup, kerendahan hati, serta kegigihan untuk selalu mengembangkan diri. Sementara itu, perannya sebagai istri untuk suaminya dan ibu bagi anak-anaknya dijalankan dengan bahagia. Ia menekankan pentingnya menempatkan diri baik di kantor maupun di rumah, agar peran yang diemban dapat senantiasa optimal dijalankan. Wati memandang kehadiran keluarga sebagai support system sangat berpengaruh pada kesuksesannya.

Ranty Astari Rachman – Group Head of Corporate Secretary PT XL Axiata Tbk

Hukumonline.com

Alih-alih mengejar kesempurnaan, Ranty meyakini bahwa yang terpenting dalam menjalankan peran sebagai ibu bekerja adalah memberi kontribusi yang optimal. Menyadari tanggung jawab sebagai ibu bagi anaknya, istri untuk suaminya, serta hamba dari Tuhan, ia memahami bahwa selalu ada pengorbanan yang dilakukan dari waktu ke waktu. Oleh karenanya, Ranty memastikan bahwa segala sesuatu yang ia kerjakan harus memiliki tujuan yang strategis dan dijalani dengan penuh fokus.

Dalam mengasuh kedua anaknya, nilai-nilai agama adalah yang paling utama. Untuk itu ia juga menekankan pentingnya bagi orang tua untuk walk the talk karena anak akan meniru teladan dari orang tuanya. Sementara itu, memaknai perempuan berdaya dalam konteks dunia profesional, Ranty mengapresiasi tren good corporate governance yang mendorong gender diversity dalam susunan perusahaan. Berbagai kebijakan yang mengakomodir kebutuhan perempuan khususnya ibu yang bekerja perlu terus dilanjutkan dengan baik.

Tags:

Berita Terkait