Pertumbuhan Infrastruktur Digital Indonesia Dinilai Mengkhawatirkan
Terbaru

Pertumbuhan Infrastruktur Digital Indonesia Dinilai Mengkhawatirkan

Transformasi digital dengan regulatory technology saling bersinergi dan penting. Dalam perjalannya tidak hanya dibutuhkan regulasi, namun juga kolaborasi serta partisipasi dari semua pihak.

Willa Wahyuni
Bacaan 3 Menit

Ia mengatakan seluruh infrastruktur digital yang tengah dilakukan saat ini dikhawatirkan hanya memberikan manfaat kepada pemilik platform sosial media internasional dan search engine internasional.

Masyarakat Indonesia memang mendapatkan akses internet, namun baik sektor privat seperti Telkomsel maupun pemerintah belum tentu mendapatkan manfaatnya, karena masyarakat yang menggunakan internet menggunakan platform internasional dan jelas merekalah yang mendapatkan manfaat besarnya.

“Mereka akan mendapat data kita, semakin komprehensif data yang didapatkan, maka akan semakin besar pengaruhnya dan keuntungannya bagi mereka. Dan pada akhirnya kita hanyalah menjadi pasar karena manfaat ekonominya tidak terlalu signifikan,” sambungnya.

Adanya infrastruktur digital ini juga sejalan dengan regulatory technology dimana regtech hadir sebagai solusi berbasis teknologi informasi dan kecerdasan buatan untuk membangun sistem tata kelola, kepatuhan, pengawasan transaksi dan pelaporan yang lebih komprehensif dan efisien.

Adanya regtech memungkinkan pelaku industri finansial mengotomatisasi berbagai pekerjaan terkait perubahan regulasi yang saat ini masih dilakukan secara manual, sehingga meningkatkan efisiensi waktu dan biaya, serta menghindari risiko pelanggaran.

“Regtech ini akan berfungsi dengan sempurna apabila data yang ada bekerjasama dengan sempurna, jika sebagian data tidak ada maka jalannya tidak akan sempurna. Untuk itu kita harus memulai regtech ini sedari dini walau belum memiliki data yang sempurna,” jelasnya.

Wishnutama juga menambahkan, adanya prediksi ekonomi digital Indonesia akan tumbuh hingga Rp 24.000 triliun pada tahun 2030, juga dikhawatirkan tidak dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat Indonesia.

“Saat ini Telkomsel tengah membangun infrastruktur digital dengan dana triliunan, namun lagi-lagi pada akhirnya yang mendapat banyak manfaatnya tentu platform internasional seperti google atau zoom yang saat ini kita gunakan sehari-hari, dan itu yang menjadi kekhawatiran saya paling tinggi” katanya.

Setuju dengan Wishnutama, Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Mira Tayyiba juga mengemukakan hal yang sama bahwa jangan sampai keuntungan transformasi digital hanya dinikmati oleh platform internasional.

“Kita sudah berdarah-darah membangunnya, jangan sampai semua keuntungan tersebut dinikmati hanya oleh platform teknologi global,” ucapnya.

Tags:

Berita Terkait