Ia juga berencana akan memetakan data dari anggota yang telah berkiprah puluhan tahun beserta data anggota yang baru memulai karier sebagai in house counsel. Hal ini menurut Desy penting, lantaran setiap in house counsel memiliki perbedaan kemampuan seiring berapa lama ia berkiprah di dunia in house counsel.
Nantinya, Desy akan bisa menentukan kebijakan mengenai anggota ICCA harus memiliki basic skill tertentu, kompetensi, dan kapabilitas dalam menghadapi era terbuka pasar bebas. Menurutnya, saat ini bukan kemampuan berbahasa Inggris saja yang diperlukan, melainkan juga executive present, leadership, dan manajemen.
“Saya yakin jika seluruh tim kita berdayakan, dia akan memiliki kesempatan yang banyak dan berpotensi akan membantu lebih banyak organisasi atau perusahaan tempat mereka berkarier,’’ jelas dia. Harapan Desy dalam memikul amanah tersebut tidak lain agar secara internal program ICCA terlaksana dengan baik dan secara eksternal nama ICCA terus bergaung.
Senada dengan harapan Desy, kepengurusan ICCA sebelumnya yaitu Yudhistira Setiawan memiliki harapan yang sama. “Dengan pemilihan yang baru ini kami dari kepengurusan sebelumnya sekaligus dewan pengawas ICCA berharap asosiasi ini jauh lebih baik ke depannya dan akan memberikan manfaat lebih banyak bagi para anggotanya,’’ ujar Yudhistira Setiawan dalam kesempatan yang sama.
Ia optimis kepengurusan ICCA di bawah kepemimpinan Desy akan memberikan manfaat bagi anggota ICCA dan memberikan banyak perubahan berupa ide yang lebih inovatif dalam legal knowledge sharing yang menjadi agenda rutin ICCA setiap bulannya.
“Semoga pengurus yang baru di bawah kepemimpinan Bu Desy ini akan dapat membawa ICCA lebih go digital dengan memanfaatkan website yang ada, serta akan terus menjalin kerja sama dengan Hukumonline agar terus melahirkan inovasi dan ide baru dalam rangka memberikan manfaat yang lebih luas lagi (bagi anggota, red),’’ katanya.