SilverRun, Ajang Sehat dan Bersua Teman
Berita

SilverRun, Ajang Sehat dan Bersua Teman

Pelari asal luar negeri mendominasi daftar juara.

MAR
Bacaan 2 Menit
Foto: RES
Foto: RES

Minggu kemarin (24/8), ribuan pengacara dan kalangan masyarakat umum memenuhi Parkir Timur Senayan, Jakarta. Mereka, para pengacara, rela menanggalkan pakaian formil seperti jas, kemeja, dan dasi, lalu mengganti dengan pakaian sport lengkap dengan aksesorisnya untuk berpartisipasi dalam SilveRun.

SilveRun adalah sebuah lomba lari multi kategori yang digelar Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM). Sesuai dengan namanya, SilveRun diadakan untuk memperingati hari jadi HKHPM yang ke-25. Sebelumnya, dalam rangka menyemarakkan hari ulang tahun, HKHPM juga menggelar turnamen golf di Sentul, Jawa Barat.

Kepada hukumonline, beberapa peserta dari kalangan hukum mengungkapkan motivasi atau alasan mereka mengikuti SilveRun.HerryNuryanto Kurniawan, Partner di Ali Budiarjo, Nugroho, Reksodiputro (ABNR) mengaku ikut SilveRun karena ingin sehat. Alasan lainnya, Herry ingin bertemu kolega yang kebetulan juga berpartisipasi dalam SilveRun.

“Motivasinya, satu biar sehat karena jarang olahraga. Kedua, karena saya tahu teman-teman ikut jadi ajang ketemuan sama teman-teman, di sana juga ketemu sama notaris dan bekas klien yang ikutan lari,” ujar HerryNuryanto Kurniawan, Selasa (26/8).

Selain dua hal di atas, Herrymengikuti ajang SilveRun karena kebetulan ABNR menjadi sponsor. Makanya, ABNR mendorong seluruh pengacaranya untuk berpartisipasi dalam SilveRun. Tetapi sayangnya, tidak semua pengacara ABNR bisa berpartisipasi karena saat bersamaan mereka mengikuti ajang Pertandingan Persahabatan Antar Konsultan Hukum (PPAKH).  

Menurut Herry, SilveRun adalah ajang lomba lari kedua yang pernah ia ikuti. Ajang lomba lari pertama Herry adalah Color Run. “Tapi itu (Color Run) bukan lari separuh jalan, jadi yang benar-benar lari ya baru sekarang ini,” tukasnya.

Partisipan lainnya, Naddia Affandi juga memberikan jawaban yang sama ketika ditanya hukumonline tentang motivasi mengikuti SilveRun. Motivasi sehat dan bersua teman-teman. Berbeda dengan Herry, SilveRun adalah ajang lomba lari pertama bagi Naddia.

“Saya tahu kalau di situ pasti bakal ketemu teman-teman lama yang mungkin ikut, senior-senior yang mungkin ikut,” ujar Information Technology Legal Compliace PT Astra itu kepada hukumonline, Rabu (27/8).

Menurut Naddia, lari merupakan olahraga yang baik untuk kalangan pengacara yang identik dengan kebiasaan jarang olahraga dan sering pulang larut malam. “Kemarin teman-teman lawyer banyak yang bilang setelah mereka ikut lari dan keringatan, mereka menjadi lebih segar di kantor.”

Atlet Asing Dominan
Sementara itu, meski diperuntukkan khusus bagi kalangan pengacara, panggung juara SilveRun tetap didominasi oleh kalangan atlet, khususnya dari luar negeri. Merujuk pada laman resmi SilveRun, http://imroadrunner.com, kategori 10 kilometer pria dimenangkan oleh Sang Alfred Kiprop yang berasal dari organisasi Aman Athlete Club. Catatan waktu Alfred, 34 menit 28 detik. Dengan selisih waktu sekitar 3 menit dengan sang juara, pemenang kedua dan ketiga adalah Collins Kimosop (37 menit 10 detik) dan Samson Kiplagat Tenai (37 menit 20 detik).

Untuk kategori 10 kilometer wanita, posisi terdepan diraih oleh Carolyne Jepkosgei dengan catatan waktu 42 menit 57 detik. Di kategori ini, dua pelari wanita asal Indonesia berhasil meraih posisi kedua dan ketiga, Meri M. Paijo (44 menit 3 detik) dan Rumini Sudardi (46 menit 47 detik).

“Mereka profesional, mereka lari itu sebagai mata pencaharian, kalau dari saya susah untuk compare dengan mereka karena tidak apple to apple, tetapi pelari lain yang memang profesional bisa membuat mereka menjadi benchmark dalam hal berlari,” ujar Herry mengomentari hasil SilveRun.    

Naddia berpendapat wajar jika para pelari profesional dari luar negeri mendominasi ajang SilveRun, karena mereka lebih banyak latihan. Secara fisik, kata dia, pelari luar negeri juga memiliki modal untuk meraih prestasi.

Tags:

Berita Terkait