Soal Blok Mahakam, Pertamina Masih Kesulitan Bahas Kontrak
Berita

Soal Blok Mahakam, Pertamina Masih Kesulitan Bahas Kontrak

Total dipastikan akan bekerja sama dengan Pertamina kelola Blok Mahakam.

KAR
Bacaan 2 Menit
Pertamina. Foto: Sgp
Pertamina. Foto: Sgp
Saat ini PT Pertamina (Persero) belum juga melakukan persiapan terkait pengelolaan Blok Mahakam. Pasalnya, pihak Pertamina mengaku kesulitan untuk memulai pembahasan pokok kontrak atau head of agreement (HoA) Blok Mahakam. 

Direktur Hulu Pertamina, Syamsu Alam, mengatakan perusahaannya memang belum mengadakan pembahasan perjanjian pengelolaan Blok Mahakam dengan Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation yang kontraknya akan habis pada 2017 mendatang.

“Belum adanya instruksi dari SKK Migas untuk memulai pembicaraan HoA menjadi alasan manajemen Total dan Inpex selaku pengelola Mahakam enggan memenuhi undangan Pertamina,” ujar Syamsu di Jakarta, Senin (18/5).

Di sisi lain, Syamsu mengatakan bahwa sejak April lalu Menteri ESDM Sudirman Said telah meminta Pertamina dan Total maupun Inpex untuk melakukan persiapan. Langkah tersebut dinilai penting sebagai bagian dari masa transisi. Syamsu menambahkan, Sudirman Said meminta persiapan itu dilakukan agar produksi migas di Blok Mahakam tidak anjlok usai pindah pengelolaan ke Pertamina.

“Pak Menteri sudah minta untuk buat persiapan mengenai time schedule, apa saja aset yang beralih, bagaimana karyawannya, persiapan untuk eksplorasi lanjutan dan sebagainya,” katanya.

Lebih lanjut Syamsu juga menambahkan, masa transisi memang bisa dipandang penting dalam rangka menjaga produksi. Namun, ia menegaskan bahwa pihaknya tetap berkomitmen untuk menjaga produksi dan kelangsungan operasional di Blok Mahakam. Bahkan, ia mengatakan, mulai 1 Januari 2018 mendatang Pertamina berharap bisa mulai berproduksi di blok migas besar itu.

Sementara itu, Sudirman Said memastikan bahwa Total siap bekerjasama dengan Pertamina untuk mengelola Blok Mahakam. Sudirman menjabarkan, tim Total global telah datang menghadap Presiden untuk konfirmasi kesediaan mereka untuk bekerjasama dengan Pertamina. Menurut Sudirman, hal ini berarti bahwa Total menyatakan dengan jelas pihaknya menyadari pemerintah punya keputusan akan menempatkan Pertamina sebagai operator.

"Yang betul, Total menyatakan konfirmasi bahwa mereka bersiap untuk mengerahkan dan mengalihkan operatorship kepada Pertamina sesuai dengan tahapan yang direncanakan," kata Sudirman.

Sikap yang telah ditunjukan oleh Total itu, kata Sudirman, perlu disambut baik. Sebab, Total telah menghargai keputusan pemerintah menjadikan Pertamina operator Blok Mahakam mulai 2018. Selain itu, Sudirman juga memastikan Total akan turun tangan untuk mendorong percepatan pengelolaan tersebut pasca-masa kontraknya sejak hampir 50 tahun lalu yang berakhir di tahun 2017 mendatang.

"Karena Total sadar bahwa Pertamina Jadi operator. Total juga akan bantu karena tahap transisi. Ini praktik yang kita syukuri," terangnya.

Satu hal lagi yang menurut Sudirman menunjukan itikad baik dari Total adalah perusahaan asal Perancis itu akan tetap berinvestasi di Indonesia.  Ia menyampaikan, pihak Total telah mengatakan kepada Presiden akan tetap berniat untuk investasi. Hal itu, akan dilakukan perusahaan tersebut dengan bersama-sama perusahaan nasional.

“Total tetap berada di Indonesia. Saya sangat hargai apa yang disampaikan kepada presiden,” tambahnya.

Selanjutnya, Sudirman juga menekankan bahwa pemerintah daerah sudah harus melakuka persiapan pula mengenai pengelolaan Blok Mahakam. Sebagaimana diketahui, pemerintah daerah mempunyai hak 10 persen saham di blok migas tersebut. Oleh karena itu, Sudirman mewanti-wanti agar pemerintah daerah pun mempersiapkan diri sejauh mungkin untuk pendanaan.

"Kami ingin dorong pemerintah daerah bersiap dari sekarang dan berkomunikasi dengan pemerintah pusat supaya kalau ada kekurangan dana bisa disiapkan dari jauh hari," kata dia.

Tags:

Berita Terkait