Strategi Profesional Hukum Tetap Eksis di Tengah Gempuran AI
Terbaru

Strategi Profesional Hukum Tetap Eksis di Tengah Gempuran AI

Seperti peran pendidikan tinggi hukum sangat signifikan membuka pemahaman para mahasiswa agar memanfaatkan kemajuan teknologi dalam pekerjaannya.

Mochamad Januar Rizki
Bacaan 2 Menit

"Seorang senior associate pernah bilang lebih baik train AI daripada human. Tapi itu tidak final, karena peran human pasti ada added value-nya. Enggak semua bisa dilakukan AI masih ada bagian formal membutuhkan representasi manusia,” katanya.

Dia menilai langkah yang perlu dilakukan profesional hukum saat ini adalah bagaimana agar dapat relevan dengan perkembangan teknologi kekinian. Baginya, peran pendidikan tinggi hukum sangat signifikan membuka pemahaman para mahasiswa agar memanfaatkan kemajuan teknologi dalam pekerjaannya.

“Sejak bangku fakultas hukum sampai dengan jaringan profesional hukum dan juga lembaga pemerintahan. Sebab, kami percaya kualitas perkembangan hukum suatu negara berawal dari bangku kuliah sebagai awal pemikiran dimulai,” imbuhnya.

Oleh karena itu, penguatan penyediaan informasi hukum kepada seluruh staf pengajar serta mahasiswa, merupakan salah satu cara yang paling berdampak untuk mewujudkan perkembangan industri hukum di Indonesia. Pendidikan tinggi hukum di mata Robert perlu banyak menaruh perhatian pada aspek lawpreneurship, digital society, serta legal technology.

Aspek tersebut menjadi amat penting dalam merespon perkembangan teknologi maupun AI yang bergerak cepat. Realitasnya, perkembangan ilmu hukum tak lagi semata berhubungan dengan asas teori serta praktik hukum. Tapi aspek inovasi dan aspek non hukum lainnya yang bertujuan memastikan asas dan teori tersebut dimengerti dan diimplementasikan dengan benar, serta praktik hukum dijalankan dengan efisien dan efektif.

“Karena pada akhirnya, tidak ada teknologi hukum yang dapat diciptakan tanpa kehadiran orang dengan pengetahuan hukum itu sendiri di dalamnya,” pungkasnya.

Tags:

Berita Terkait