Alasan 3 Kandidat Ketua Umum AKPI Gandeng Calon Sekjennya
Terbaru

Alasan 3 Kandidat Ketua Umum AKPI Gandeng Calon Sekjennya

Terdapat alasan masing-masing calon ketua umum ketika menggaet pasangannya sebagai calon sekretaris jenderal.

Ferinda K Fachri
Bacaan 3 Menit
Tiga pasangan calon ketua umum AKPI Periode 2022-2025 yakni Imran Nating-Nien Rafles Siregar; Jimmy Simanjuntak-Fadlin Avisenna Nasution; dan Yudhi Wibisana-Andreas Nahot Silitonga. Foto Kolase: RES
Tiga pasangan calon ketua umum AKPI Periode 2022-2025 yakni Imran Nating-Nien Rafles Siregar; Jimmy Simanjuntak-Fadlin Avisenna Nasution; dan Yudhi Wibisana-Andreas Nahot Silitonga. Foto Kolase: RES

Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia (AKPI) telah mengumumkan bakal menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) 2022 di Ritz Carlton Pasific Place Jakarta pada 22 Agustus 2022 mendatang. Di luar agenda rutin RAT, seperti Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dan Laporan Dewan Kehormatan Profesi, juga akan diadakan pemilihan Ketua Umum dan Dewan Kehormatan Profesi periode 2022-2025.

Sejauh ini terdapat 3 pasangan calon ketua umum dan sekretaris jenderal (sekjen) yang mendeklarasikan diri untuk maju dalam kontestasi pemilihan di RAT AKPI 2022. Pertama, Jimmy Simanjuntak, ketua umum petahana ini menggandeng Fadlin Avisenna Nasution sebagai calon sekjen. Kedua, pasangan Imran Nating dan Nien Rafles Siregar. Ketiga, Yudhi Wibisana menggandeng Andreas Nahot Silitonga sebagai calon sekjen. Ketiga calon ketua umum AKPI itu menyampaikan alasannya ketika memilih pasangan sebagai calon sekjen.

Misalnya, Yudhi memiliki alasan tersendiri memilih Nahot mendampinginya sebagai calon sekjen. Ada 4 alasan Yudhi menggaet Nahot menjadi calon sekjen ketimbang nama-nama lain. Pertama, Nahot merupakan pemimpin organisasi di DPC AAI Jakarta Pusat. Dengan terbiasa bergorganisasi, manajemen konflik yang dimiliki dapat lebih sistematis. Apalagi dalam organisasi profesi diisi oleh orang-orang intelek.

Baca Juga:

Kedua, Nahot memiliki manner sampai-sampai Yudhi mengatakan tidak pernah sekalipun mendengar ‘rude words’ yang keluar dari seorang Nahot. Ketiga, memiliki jaringan dengan telah mengenal Nahot sejak 2010 silam, sehingga Yudhi tahu betul track record calon sekjennya itu.

Keempat, Nahot itu sudah mendedikasikan dirinya buat teman-teman seprofesi. “Teman-teman kurator malam-malam telepon ke Nahot, 'tolongin dong kita lagi di Mabes nih'. Nahot bukan sebagai pengurus AKPI, tapi dia berangkat, tidak ngomong apa-apa lagi. Termasuk ketika teman-teman di kantor saya ada persoalan, saya tidak tahu kalau waktu itu Nahot yang dimintai tolong. Itu hal yang Nahot lakukan, saya yakin tidak banyak yang seperti itu,” ujar Yudhi saat mengunjungi Hukumonline, Rabu (29/6/2022).

Demikian pula dengan Jimmy Simanjuntak yang mantap berpasangan dengan Fadlin sebagai calon sekjen karena kompetensi dan kapabilitasnya telah terbukti dari periode kepengurusan sebelumnya. Jimmy menjabat Ketua Umum AKPI 2019-2022, Fadlin merupakan Ketua Bidang Organisasi AKPI 2019-2022.

"Kalau boleh dilihat, Bang Fadlin ini Kabid Organisasi AKPI 2019-2022. AKPI pada periode 2019-2022 boleh dikatakan telah berhasil menyempurnakan tata organisasi dengan baik. Antara lain Anggaran Dasar yang seyogyanya diharapkan untuk berubah telah berhasil diubah. Anggaran Rumah Tangga yang belum pernah selama 23 tahun AKPI berdiri, sudah dirampungkan dan sudah selesai. Lalu perubahan Kode Etik, itu kinerja yang tidak terbantahkan oleh seorang Fadlin Avisenna sebagai Ketua Bidang Organisasi,” ujar Jimmy kepada Hukumonline di sela-sela “Deklarasi Jimmy-Fadlin for AKPI”, Senin (20/6/2022) lalu.

Hukumonline.com

Jimmy Simanjuntak dan Fadlin Avisenna Nasution saat deklarasi.

Jimmy menilai kematangan seorang Fadlin dalam menata bagaimana pekerjaannya sebagai Managing Partner di kantor hukumnya Nasution Lubis & Partners (NLP) dan keseimbangan di organisasi telah menunjukkan bahwa sosok Fadlin memiliki kemampuan manajemen yang sangat baik. “Itulah yang dibutuhkan untuk menggerakkan AKPI ke depan," kata Ketua Umum AKPI ini.

Sama halnya dengan Imran Nating yang menggaet Rafles sebagai calon sekjen memiliki sejumlah alasan. Sebagai posisi yang dipandang sebagai tulang punggung organisasi, kata Imran, penting bagi sekjen yang memiliki chemistry dengan ketua umum. Dia melihat Rafles telah memenuhi kualifikasi pertama itu.

Hukumonline.com

Imran Nating dan Nien Rafles Siregar saat deklarasi, Senin (6/6/2022). 

“Kedua, Rafles adalah orang yang profesional, lawyer muda yang mempunyai reputasi yang luar biasa. Ia pernah menjadi wasekjen saya, sehingga jika ada hal-hal urgent 1 x 24 jam saya bisa menghubungi,” ungkap Imran di Plataran Dharmawangsa, Jakarta, Senin (6/6/2022) malam lalu.

Tags:

Berita Terkait