Dua Hakim MK Ini Resmi Berlanjut ke Periode Kedua
Berita

Dua Hakim MK Ini Resmi Berlanjut ke Periode Kedua

Diharapkan para calon terpilih menjadi hakim konstitusi yang dapat meningkatkan citra dan wibawa MK sekaligus pengawal konstitusi.

Agus Sahbani
Bacaan 2 Menit

 

Terhadap keputusan tersebut, lanjut politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu, Ketua Komisi III Kahar Muzakkir langsung melayangkan surat ke Ketua DPR Bambang Soesatyo. Isi surat yang dimaksud agar pimpinan DPR segera menjadwalkan rapat paripurna untuk mengesahkan kedua nama itu menjadi hakim MK untuk periode kedua (2019-2024).

 

Hakim Konstitusi Aswanto dilahirkan di Palopo pada 17 Juli 1964. Kini, Aswanto menjabat hakim konstitusi periode 21 Maret 2014 s.d. 21 Maret 2019 sekaligus menjabat sebagai wakil ketua mendampingi Anwar Usman sebagai ketua MK. Sisa masa jabatan Aswanto berakhir pada 21 Maret 2019. Menyelesaikan pendidikan S-2 ilmu hukum di almamaternya, Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas) pada 1992 dan program doktor ilmu hukum pada Universitas Airlangga Surabaya pada 1999. Aswanto juga tercatat sebagai pengajar pada Fakultas Hukum Unhas sejak November 1988.

 

Sedangkan, Wahiduddin Adams dilahirkan di Palembang pada 17 Januari 1954 merupakan hakim MK periode 21 Maret 2014 s.d. 21 Maret 2019. Wahiduddin kembali maju dalam pencalonan periode keduanya. Suami dari Titin Asia itu memiliki empat orang anak. Dalam dunia akademik, Wahiduddin menyelesaikan sarjana pada Fakultas Syariah pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah pada 1979 silam. Di kampus yang sama, Wahiduddin menyelesaikan S-2 pada 1991 dan pendidikan doktornya diselesaikan pada 2002.

 

Kemudian, Wahiduddin kembali mengambil program S-1 ilmu hukum pada Universitas Muhammadiyah Jakarta pada 2005. Dalam kariernya, Wahiddudin sempat menjabat Direktur Jenderal Peraturan Perundang-Undangan pada Kementerian Hukum dan HAM periode 2010-2014. Dia juga tercatat sebagai dosen ilmu peraturan perundang-undangan pada Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta sejak 2002-sekarang dan Universitas Muhammadiyah sejak 2006-sekarang.

Tags:

Berita Terkait