Lawan Korupsi Sektor Jasa Keuangan, OJK Gandeng KPK
Terbaru

Lawan Korupsi Sektor Jasa Keuangan, OJK Gandeng KPK

OJK memiliki peran penting untuk menjaga industri jasa keuangan untuk bebas dari korupsi.

Mochamad Januar Rizki
Bacaan 2 Menit

"Jangan pernah ragu untuk berkomunikasi dan bekerja sama dengan KPK untuk kepentingan pencegahan dan penegakan hukum korupsi," tuturnya.

Sementara, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menekankan pentingnya upaya pencegahan korupsi di jasa keuangan lantaran sektor tersebut rentan menjadi sarana melakukan tindak pidana korupsi.

"Jasa keuangan itu rentan sebagai alat untuk melakukan korupsi, suap melalui jasa keuangan, baik perbankan, asuransi dan lain-lain," kata Ghufron.

Jasa keuangan, kata dia, juga rentan digunakan sebagai tempat menyimpan hasil kejahatan korupsi sehingga perlu kehati-hatian dalam menjalankan operasional usaha perbankan agar jasanya tidak dimanfaatkan oleh pelaku korupsi.

Kerentanan memanfaatkan jasa keuangan sebagai sarana korupsi tersebut juga ditambah dengan perkembangan digitalisasi perbankan. Sebagai contoh, ia menjelaskan praktik transfer dana secara digital tanpa menyebut nama pengirim.

"Jangan sampai jasa perbankan tersebut digunakan oleh pihak yang tidak beritikad baik untuk melakukan tindak pidana korupsi," ujar Ghufron.

Pada kesempatan sama, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyambut baik rekomendasi KPK untuk mencegah dan memberantas korupsi di industri jasa keuangan. OJK akan menindaklanjuti rekomendasi yang diberikan sebagai langkah konkret mewujudkan tata kelola jasa keuangan yang bebas dari korupsi.

"Koordinasi dan kerja sama ini untuk meningkatkan langkah dan juga perbaikan baik di dalam internal OJK maupun keseluruhan ekosistem dan industri sektor jasa keuangan sehingga semakin berintegritas, 'good governance', dan bebas dari korupsi,” kata Mahendra.

Sedangkan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan dan anggota Dewan Komisioner OJK Dian Ediana Rae juga menyebut integritas merupakan titik sentral dalam industri jasa keuangan.

“Kalau melihat berbagai contoh negara lainnya, jika integritasnya kuat maka pertumbuhan ekonominya lebih cepat dan 'sustain'. Kemudian melihat berbagai risiko sistem keuangan, ancaman terbesar adalah dari tindak pidana ekonomi, termasuk korupsi,” ucap Dian.

Tags:

Berita Terkait